Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Jangan "Bunuh" Karyawan dengan Target yang Mustahil Dicapai

21 November 2022   04:32 Diperbarui: 22 November 2022   10:00 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin saja keluarga atau teman tidak bisa memberi solusi, tapi mengeluarkan uneg-uneg bisa mengurangi beban pikiran.

Ketiga, jika masih ada hak cuti, sebaiknya mengambil cuti tersebut agar punya me time. Ini penting untuk memulihkan kondisi fisik dan mental.

Keempat, mulailah mencari informasi tentang peluang bekerja di tempat lain. Tentu, hal ini dilakukan dengan mencuri-curi waktu.

Prinsipnya, sebelum ada kepastian diterima di tempat lain, pekerjaan yang ada sekarang tetap dijalani dengan baik.

Nah, berikutnya, dari sisi pandang pihak manajemen, sebaiknya peka dalam melihat karyawan yang mulai mengalami kejenuhan.

Para atasan seharusnya punya ide, bagaimana caranya memberi tantangan yang bisa memotivasi pada para karyawannya.

Tapi, tantangan itu tidak sesuatu yang di awang-awang, yang rasa-rasanya mau jungkir balik pun, mustahil tercapai.

Target harus mempertimbangkan past performance, maksudnya pada tahun lalu seperti apa kinerja seorang karyawan.

Jika kinerja tersebut dianggap belum mencerminkan hasil kerja dengan full speed, maka untuk tahun berikutnya bisa ditambah targetnya 20 persen lebih besar dari tahun lalu.

Hal ini masih realistis dalam arti achievable. Namun, jika target tahun ini naik dua kali lipat ketimbang tahun lalu, padahal kondisi persaingan makin ketat, ini jadi tidak logis.

Kalau hal yang tidak logis tersebut dipaksakan, sama saja dengan "membunuh" karyawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun