Kedua, orang tua agar menetapkan batasan yang disepakati oleh anak, misalnya jika bepergian ke luar rumah harus minta izin dan paling lambat jam sekian sudah pulang.
Ketiga, jangan canggung mengajak anak berdiksusi, bukan menceramahi atau menggurui. Anak remaja biasanya sudah punya standar sendiri, dan ini yang perlu didiskusikan.
Keempat, orang tua perlu mengenal secara baik teman-teman dekat anaknya. Tingkah laku teman yang kurang baik jangan sampai ditiru anak.
Kelima, tentu saja orang tua juga perlu mengenal pacar anaknya. Boleh saja menasehati mereka, asal tidak terkesan sebagai perintah.
Itulah beberapa tips yang mudah-mudahan membantu orang tua agar tidak merasa serba salah saat anak mulai pacaran.
Sebetulnya, kalau mengacu pada agama Islam, tidak dikenal istilah pacaran. Tapi, ada istilah ta'aruf sebagai proses perkenalan bagi yang serius mau menikah.
Pakai pola pacaran atau ta'aruf, yang pasti orangtua harus bijak dalam bersikap demi masa depan anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H