Dulu, di tahun 1980-an, saya tinggal di kamar kos yang menyatu dengan rumah yang ditempati pemilik rumah. Kebetulan, pemiliknya seorang ibu yang sudah kematian suami.
Ada 3 anaknya yang tinggal di rumah tersebut. Tapi, yang ingin saya ceritakan adalah anak bungsunya, laki-laki yang masih duduk di bangku kelas 1 SMA.
Suatu kali, saya dan teman-teman kos lainnya sangat kaget melihat tingkah si bungsu itu. Ia berkeliling rumah sambil mengumandangkan azan.
Kemudian, omongannya mulai kacau, antara lain dikatakannya bahwa akan ada pasukan setan yang menyerang rumahnya, kami diminta untuk bersiap-siap menghadang.
Akhirnya, si bungsu ini dibawa ke rumah sakit jiwa. Untunglah, ia tak lama dirawat, mungkin sekitar satu minggu. Setelah itu, ia bisa beraktivitas secara normal lagi.
Dari ibunya saya mendapat cerita bahwa sebelum si bungsu bertingkah aneh, ia punya permintaan yang belum bisa dipenuhi orang tuanya.
Gara-gara itu, si bungsu tidak tidur selama 3 hari. Nah, saat ia azan berkeliling rumah tersebut, pas setelah 3 malam ia tidak tidur.
Baik, saya beralih dengan cerita yang terjadi sekarang ini. Ada seorang teman saya yang jika ada apa-apa sering menelpon saya untuk curhat.
Teman saya ini jika beban pikirannya demikian memuncak, hanya bisa tertidur sekitar 2 jam saja sehari.
Itupun tidurnya tidak betul-betul nyenyak. Setiap malam bisa terbangun 3-4 kali dan setiap terbangun butuh 30 menit hingga satu jam untuk tertidur lagi.
Itulah makanya, kenapa ia yang sudah merebahkan diri di tempat tidur sekitar jam 10 malam, diakumulasikan durasi tidurnya hanya sekitar 2 jam saja.
Hal yang paling sering dikeluhkan teman saya ini adalah menyangkut tingkah laku anak perempuan tertuanya.
Putrinya tersebut sudah bersuami dan mereka berdua masih tinggal di rumah teman saya itu. Suaminya hanya pekerja serabutan.
Rongrongan si anak yang minta uang dengan gaya memaksa penuh emosi, serta perangai menantunya yang makan, tidur, dan merokok saja, membuat teman saya pusing 17 keliling.
Masalahnya, karena sangat sering si anak berulah, sangat sering pula teman ini tidak bisa tidur.
Perlu diketahui, teman saya menjadi pengidap asam lambung yang lumayan berat. Jika kambuh, kata teman saya seperti ada rasa sesak di dada, sehingga ia juga takut kena sakit jantung.
Kemudian, ia juga relatif sering menderita sakit kepala yang sudah mengarah vertigo, bahkan pernah pingsan beberapa saat sehabis bertengkar hebat dengan anaknya.
Saya sebetulnya sering menyarankan agar si teman konsultasi ke psikiater atau ke psikolog, tapi sejauh ini belum dilakukannya.
Memang, jika ia curhat ke saya atau ke orang lain, sedikit banyak beban pikirannya bisa berkurang.Â
Namun, saya hanya bisa menjadi pendengar yang baik dan memberi saran yang bersifat umum saja, karena tak punya keahlian untuk mencari solusi yang jitu.
Tapi, saya merasa ada satu hal serius, teman saya itu tidak saja punya gangguan kesehatan fisik, tapi juga ada problem dengan kesehatan jiwanya.
Itulah sebabnya saya menyarankan si teman untuk mendatangi psikiater atau psikolog. Namun, menurut teman saya, ia sudah merasa nyaman jika ikut kelompok pengajian.
Nah, meskipun saya tidak ahli, menurut saya, salah satu hal yang mutlak harus dilakukan semua orang agar kualitas hidupnya lebih baik, yakni tidur yang cukup.
Saya membedakan kurang tidur dengan sulit tidur. Kurang tidur bisa saja karena sulit tidur atau karena faktor lain, misalnya waktu tidurnya terbentur dengan pekerjaan yang diburu deadline.
Tapi, sulit tidur sebetulnya dialami oleh orang yang sudah mengalokasikan waktu yang cukup untuk tidur, tapi tak kunjung bisa tertidur.
Sadar kesehatan jiwa sangatlah penting bagi semua orang, antara lain dengan menyadari pola tidur kita masing-masing.Â
Jika Anda biasa tidur 6 jam sehari, artinya pola tersebut harus bisa dipertahankan secara konsisten. Kelebihan tidur pun tidak bagus.
Nah, misalnya ada orang yang sudah 2 kali 24 jam tidak tidur sama sekali, ada baiknya melakukan konsultasi ke dokter.Â
Soal apakah nanti akan direkomendasikan untuk konsultasi ke psikiater atau ke psikolog, atau cukup dengan obat-obatan standar saja, percayakan saja kepada dokter.
Orang yang tidak tidur lebih dari 2 hari, akan gampang sekali terkena halusinasi. Itulah yang mungkin dialami anak di tempat saya kos dulu.
Kurang tidur juga bisa menyebabkan berbagai penyakit secara fisik, seperti yang dialami oleh teman saya yang sakit asam lambung dan vertigo.
Konon, mohon maaf kalau saya keliru karena saya bukan ahlinya, cara bekerja otak kita mirip dengan komputer.
Bayangkan komputer yang on terus berhari-hari, bisa hang. Nah, jika kita tak tidur-tidur, tentu otak kita juga hang.
Kesimpulannya, mari kita kenali pola tidur kita dan mari berupaya untuk bisa meningkatkan kualitas tidur kita, dalam arti cukup waktunya dan nyenyak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H