Dari cerita tersebut, assessor menggali lebih dalam bagaimana peran si assessee secara individu, sehingga ia bisa berhasil. Jadi, kesuksesan tersebut bukan karena kebetulan.
Kenapa yang diceritakan harus yang terjadi dalam 2 tahun terakhir? Agar assessee masih ingat secara rinci tahapan-tahapan apa yang dilakukannya, sehingga meraih sesuatu yang memuaskannya.
Namun demikian, tulisan saya kali ini bukan terfokus pada tips menghadapi wawancara kompetensi bagi mereka yang ingin bagus kariernya di suatu perusahaan atau suatu instansi.
Bagian berikutnya dari tulisan ini berkaitan dengan kondisi yang kita hadapi selama 2 tahun terakhir ini, yang bisa dikatakan tidak normal.
Bahkan, ketidaknormalan tersebut sebetulnya berlangsung sudah lebih lebih dari 2 tahun, tepatnya sejak awal 2020.Â
Meskipun sekarang kasus Covid-19 masih belum berakhir, namun kegiatan masyarakat sudah berangsur normal seperti sebelum pandemi.
Maka, pertanyaan wawancara kompetensi di atas, saya "pinjam" untuk dikonversi sebagai bahan introspeksi kita masing-masing.Â
Ya, bentuknya kira-kira kita bertanya pada diri sendiri dan menjawabnya sendiri, atas pertanyaan; "Apa yang memuaskan Anda selama 2 tahun terakhir ini?"
Apakah masing-masing kita baru menyadari punya potensi tersembunyi, sehingga menemukan celah atau menemukan peluang, justru karena mengalami musibah pandemi?
Kalau memang menemukan peluang, apa upaya yang telah kita lakukan secara langsung, sehingga bisa terwujud dalam hasil nyata?
Nah, keberhasilan itulah yang dimaksudkan sebagai hal yang memuaskan. Bisa jadi, Anda punya bisnis baru atau punya metode bekerja yang baru yang bisa meningkatkan produktivitas.