Sementara aset berupa buah pikiran malah bisa abadi sebagai legacy, seperti ilmu pengetahuan yang kita sebarkan dan masih digunakan oleh generasi pelanjut kita.
Demikian pula aset keluarga. Menurut ajaran Islam, jika kita berhasil mendidik anak-anak kita menjadi anak saleh, kelak ketika kita sudah tidak ada, doa anak yang saleh tetap sampai kepada kita.
Ironis sekali jika ada orang yang mengabaikan kesehatan tubuh, mengorbankan persahabatan, atau memutus silaturahmi dengan keluarga demi menumpuk aset finansial.
Tak heran, buku tentang cara cepat jadi kaya, atau tips sukses berinvestasi, sangat laris. Padahal, ketika sakit mendera, saatnya mengorbankan aset finansial demi mendapatkan kesembuhan.
Sebaiknya, sebagian aset finansial yang kita miliki, disalurkan sebagai donasi untuk mereka yang hidup dalam kekurangan. Sedekah jariah yang kita berikan, akan mengalir terus pahalanya meskipun nanti kita sudah tiada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H