Tidak hanya orang Batak seperti yang dikisahkan film Ngeri-ngeri Sedap, orang Minang yang tinggal di desa-desa hingga saat ini banyak yang berharap anaknya berjodoh dengan sesama urang awak.
Makanya, tidak gampang bagi orang tua yang masih tinggal di kampung dengan ikhlas menerima menantu dari suku atau etnis lain.
Tapi, yakinlah, jika kita memberikan kepercayaan pada anak yang sudah dewasa dan menghargai pilihan sang anak, insya Allah si anak tidak salah pilih.
Bukan zamannya lagi harus menikah antar suku yang sama. Toh, penghargaan terhadap kampung halaman dan adat istiadat akan tetap terpelihara bila sudah dibekali dari kecil oleh orang tua.
Bagi anak Minang yang melanjutkan pendidikan di tanah rantau, lagu Teluk Bayur yang sangat populer di era 1970-an yang dinyanyikan Ernie Djohan, agaknya masih relevan, meskipun sekarang kapal laut Padang-Jakarta kurang diminati.
Namun, di lagu tersebut, ada syair yang menggambarkan kesetiaan seorang gadis melepas kekasihnya pergi merantau untuk menuntut ilmu.
Jadi, jika si anak sudah punya kekasih di kampung dan hubungan tersebut bisa langgeng, akan jadi salah satu solusi agar si anak dapat jodoh dari suku yang sama.
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H