Sang ibu menjadi histeris, nyaris depresi, ada sekitar 6 bulan ia hanya berkurung di rumah. Tentu, karena kakak ipar saya orang biasa saja, tidak ada media yang meliput.
Kembali ke almarhum Eril, eksklusivitas pemberitaan media memang tak terhindarkan, begitulah memang pekerjaan orang media. Untung saja Ridwan Kamil dan istri terlihat tegar.
Tapi, ada bahayanya jika media memberitakan secara overexpose, privacy Ridwan Kamil dan keluarganya jadi hilang. Bisa jadi beliau ingin sendiri, tak ingin diganggu, menumpahkan air mata kedukaan tanpa di lihat orang lain.
Selamat jalan Eril.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H