Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Nasib Truk Odol, Maju Kena Mundur Kena

3 Maret 2022   10:26 Diperbarui: 3 Maret 2022   11:55 1201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Truk penuh muatan parkir di Pelabuhan Pangkalbalam, Pangkalpinang, Babel, Senin (22/6/2020).(KOMPAS.com/HERU DAHNUR)

Kompas.com (22/02/2022) memuat pernyataan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia), Djoko Setijowarno, terkait akar masalah truk odol.

Djoko menilai tarif angkut barang yang semakin rendah menjadi akar masalah. Di tengah biaya produksi barang yang meningkat, pemilik barang tidak mau keuntungan yang selama ini didapat jadi berkurang.

Ilustrasi truk ODOL | dok. Kompas.com/Stanly Ravel
Ilustrasi truk ODOL | dok. Kompas.com/Stanly Ravel

Pemilik armada atau pengusaha angkutan barang juga tak mau keuntungannya berkurang. Hal yang sama terjadi pula pada pengemudi truk yang tak mau berkurang pendapatannya.

Pada akhirnya, yang berhadapan langsung dengan kondisi di lapangan adalah pengemudi truk. Maka, pengemudi mau tak mau menutupi biaya tak terduga, seperti pungutan liar, biaya parkir, ban pecah, dan sebagainya.

Semakin besar biaya tak terduga, akan semakin kecil uang yang dibawa pulang pengemudi truk odol untuk keperluan rumah tangganya.

Dalam hal pemerintah membuat kebijakan pelarangan truk odol di kawasan tertentu, sebaiknya perwakilan pemilik barang, pemilik armada, dan pengemudi diajak bermusyawarah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun