Kalau begitu, masihkah kita mempertentangkan tahu tempe dan daging? Seolah-olah konsumen daging pasti semuanya orang berpunya dan tidak mempermasalahkan kenaikan harga.
Okelah, kalau subsidi dirasa salah alamat, intervensi pemerintah yang lebih memungkinkan adalah menertibkan tata niaganya, atau melalui BUMN/BUMD yang bergerak di bidang pangan, bisa mengamankan stok daging.
BUMN/BUMD tersebut bisa mencari langkah terobosan dengan mengimpor daging dari negara yang selama ini belum atau jarang bertransaksi dengan Indonesia.
Perlu diketahui, selama ini Indonesia terlalu bergantung pada Australia dalam menutupi kebutuhan daging sapi. Akibatnya, seperti sekarang ini, harga di Australia naik, Indonesia kelabakan.
Kita tunggu saja, semoga pemerintah sudah punya solusi yang jitu dan pedagang daging sapi di pasar tradisional segera mengakhiri aksi mogok berjualan.
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H