Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

2 Jembatan Baru yang Cantik di Jakarta, Skywalk Spark dan Terowongan Silaturahmi

22 Februari 2022   07:47 Diperbarui: 22 Februari 2022   14:13 3696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayang juga rasanya, sudah sekitar 5 bulan selesai pembangaunan jembatan yang menjadi simbol persaudaraan antar umat beragama di negara kita, tapi masih dibiarkan menganggur.

Tampilan baru Masjid Istiqlal|Foto: Istimewa, dimuat beritasatu.com
Tampilan baru Masjid Istiqlal|Foto: Istimewa, dimuat beritasatu.com

Sebagai pengobat kekecewaan, kami menikmati beberapa perubahan di Istiqlal, setelah dilakukan renovasi. Hasil renovasi, antara lain adanya tempat parkir kendaraan di basement yang luas dan nyaman.

Tapi, perubahan yang lebih menarik bagi pengunjung, adalah dibuatnya taman yang indah dan luas di halaman masjid. Kalau di malam hari, tata lampu masjid ini juga menjadi lebih memikat dan  bergaya kekinian.

Di halaman masjid ini juga ada beberapa pedagang makanan yang disediakan tempat yang layak. Bahkan, bila ada event tertentu, sudah terlihat tempat yang tertata rapi bagi para pedagang kecil menggelar dagangannya.

Sekarang, di banyak kota di berbagai penjuru tanah air, seperti berlomba-lomba membangun masjid megah. Bahwa jemaahnya tidak banyak, sehingga terkesan sepi, itu soal lain.

Soalnya, masing-masing pemda atau pihak lain yang membangun masjid juga berpikiran bahwa saat ini eranya masjid cantik sebagai objek wisata religi, sehingga ramai menghiasi media sosial.

Namun demikian, Masjid Istiqlal yang mulai dibangun pada 1961 dan dirancang arsitek beragama Kristen, Friedrich Silaban, tetap menjadi masjid terbesar dan termegah di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun