Sayang juga rasanya, sudah sekitar 5 bulan selesai pembangaunan jembatan yang menjadi simbol persaudaraan antar umat beragama di negara kita, tapi masih dibiarkan menganggur.
Sebagai pengobat kekecewaan, kami menikmati beberapa perubahan di Istiqlal, setelah dilakukan renovasi. Hasil renovasi, antara lain adanya tempat parkir kendaraan di basement yang luas dan nyaman.
Tapi, perubahan yang lebih menarik bagi pengunjung, adalah dibuatnya taman yang indah dan luas di halaman masjid. Kalau di malam hari, tata lampu masjid ini juga menjadi lebih memikat dan  bergaya kekinian.
Di halaman masjid ini juga ada beberapa pedagang makanan yang disediakan tempat yang layak. Bahkan, bila ada event tertentu, sudah terlihat tempat yang tertata rapi bagi para pedagang kecil menggelar dagangannya.
Sekarang, di banyak kota di berbagai penjuru tanah air, seperti berlomba-lomba membangun masjid megah. Bahwa jemaahnya tidak banyak, sehingga terkesan sepi, itu soal lain.
Soalnya, masing-masing pemda atau pihak lain yang membangun masjid juga berpikiran bahwa saat ini eranya masjid cantik sebagai objek wisata religi, sehingga ramai menghiasi media sosial.
Namun demikian, Masjid Istiqlal yang mulai dibangun pada 1961 dan dirancang arsitek beragama Kristen, Friedrich Silaban, tetap menjadi masjid terbesar dan termegah di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H