Nah, apa kata sang konsultan itu? Dia tidak ngomong secara spesifik tentang teman-teman saya di kantor, tapi hanya mengatakan secara umum orang Indonesia.
Si konsultan ini memang sudah cukup lama bertugas di Indonesia, jauh sebelum punya proyek di kantor tempat saya bekerja. Artinya, ia sudah paham dengan budaya pekerja di negara kita.
Jadi begini, konon katanya, orang Indonesia itu tidak setiap hari bisa rajin, hanya produktif bekerja pada hari Selasa hingga Kamis.Â
Pada hari Senin, rasa lelah sehabis berakhir pekan masih terbawa-bawa dan terlihat seperti orang mengantuk.
Sedangkan pada hari Jumat, semua pada gembira, lalu hanya mengisi hari dengan bersantai dan mengobrol sesamanya, terutama membahas rencana yang akan dilakukan di akhir pekan.
Sebetulnya, setahu saya orang barat juga gembira di hari Jumat, sehingga ada istilah TGIF (Thank God It's Friday). Tapi, mereka mengucapkan TGIF pada saat jam pulang kerja.
Lalu, apakah di hari Selasa hingga Kamis karyawan bekerja secara full time? Tidak juga. Setelah absen pagi, misalnya ada ritual doa bersama dan briefing di awal jam kerja, semua karyawan harus ikut.
Tapi, kemudian ada yang kembali merias diri (bagi yang perempuan) atau sarapan di pantry. Banyak juga yang salat duha di musala.Â
Setelah itu baru betul-betul bekerja. Tapi, 30 menit sebelum jam istirahat hingga 3o menit setelah seharusnya bekerja kembali, mereka tidak berkonsentrasi bekerja.
Artinya, mereka mendahului makan siang dan kemudian melama-lamakan leyeh-leyeh setelah makan, termasuk salat Zuhur bagi yang muslim.
Begitu juga 30 menit sebelum jam pulang, juga kurang efektif, karena selain salat Ashar juga mulai beres-beres atau mengobrol sesamanya.