Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pekerja Informal: Petarung Sejati Vs Pemain Watak

2 November 2021   06:30 Diperbarui: 2 November 2021   06:33 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu, apakah kita akan memberi uang tip yang lebih besar, ala kadarnya, atau tidak sama sekali, tergantung hati nurani kita masing-masing. 

Kalau kita beri uang, ada baiknya dengan niat sebagai amal. Tidak memberi uang pun juga oke, karena dengan uang takutnya mereka kebablasan jadi pemain watak seterusnya.

Perlu diketahui, tak sedikit pengemis yang keenakan menadahkan tangan dengan cara ekstrim, misalnya berpura-pura jadi orang cacat. 

Soalnya, pendapatannya bisa jauh lebih besar dari buruh pabrik atau penarik ojek. Ada yang waktu terciduk petugas, punya uang jutaan rupiah.

Apapun itu, berhubungan dengan pekerja informal adalah hal yang lazim, karena seperti itulah kondisi sosial di negara kita.

Kita tak usah kesal pada mereka, tak usah juga menceramahinya. Jika ingin berbagi, lakukan dengan ikhlas. Jika lagi tidak ingin berbagi, angkat tangan saja.

Ilustrasi pedagang kaki lima| dok. Mentari Dwi Gayati, antaranews.com
Ilustrasi pedagang kaki lima| dok. Mentari Dwi Gayati, antaranews.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun