Pesantren bukanlah sekolah "buangan" yang menampung anak-anak yang tidak berhasil masuk sekolah umum favorit.
Justru, pesantren punya nilai lebih karena ada keseimbangan ilmu dunia dan ilmu akhirat.
Pengelola pondok pesantren diharapkan tidak "memusuhi" teknologi informasi (TI) termasuk turunannya seperti gawai dan media sosial.Â
TI itu sendiri bersifat netral, dibawa ke arah yang negatif bisa, tapi juga bisa dibawa ke arah yang positif.
Santri diharapkan membawa atau memanfaatkan TI ke arah yang positif. Menyebarkan ilmu keduniaan dan keakhiratan melalui TI, tentu akan lebih dahsyat hasilnya.
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H