Tapi, disebut ringan, yang boleh-boleh saja, karena sebetulnya di semua instansi atau perusahaan yang sudah punya tata kelola yang baik, sudah tersedia buku pedoman pelaksanaan untuk setiap kegiatan.Â
Tinggal si pejabat mengikuti saja apa yang tertulis di buku pedoman atau petunjuk pelaksanaan tersebut.
Bagi kita-kita yang bukan pejabat, bukan berarti kita tidak perlu menerapkan prinsip amanah. Bagaimana menjadikan amanah sudah otomatis tertanam dalam diri kita, itu yang harus dibangun.
Amanah kepada anak dan istri, amanah kepada sanak saudara, karib kerabat, teman, dan sebagainya.Â
Apapun pekerjaan kita, jadi pegawai, jadi pedagang, jadi petani, berwirausaha, semuanya memerlukan sifat amanah agar rezeki kita menjadi berkah.
Jika seseorang sudah dikenal sebagai orang yang bisa dipercaya, akan mengalir berbagai kesempatan untuk bekerja sama dengan pihak lain, sehingga usahanya (di bidang apapun) akan semakin berkembang.
Dan satu lagi, sekarang merupakan era yang segala sesuatunya bisa dilakukan melalui dunia maya, berkat gampangnya mengakses internet.Â
Jangan heran kalau aktif di berbagai aplikasi media sosial seperti sudah menjadi keharusan bagi banyak orang.
Maka, mari kita menjadi pribadi yang amanah tidak saja di dunia nyata, tapi juga di dunia maya.
Kelihatannya seseorang hepi-hepi saja bermain media sosial, tapi bila yang dipostingnya berita yang tidak jelas kebenarannya, ini contoh yang tidak amanah.
Apalagi, kalau gara-gara postingan itu, muncul dua kubu yang saling menghujat. Ini akan sangat berbahaya bagi persatuan bangsa.