Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Travel Umrah, Membisniskan Ibadah atau Mengibadahkan Bisnis?

20 Oktober 2021   10:10 Diperbarui: 20 Oktober 2021   10:14 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai contoh, Merdeka.com (30/3/2018) menuliskan 4 kasus travel umrah yang mengguncang Indonesia.

Kasus terbesar menyangkut penipuan umrah dari biro First Travel. Biro ini tidak memberangkatkan 63.310 orang calon jamaah haji ke tanah suci.

Kerugian dari kasus penipuan tersebut sebesar Rp 905,3 miliar. Kasus ini telah diproses secara hukum dengan vonis penjara terhadap direktur utama dan 2 orang direktur, serta aset First Travel dirampas negara.

Selain First Travel, kasus yang mengguncang Indonesia menurut Merdeka.com di atas adalah kasus Abu Tours, Solusi Balad Lumampah (SBL), dan Hannien Tour.

Begitulah, gairah masyarakat buat berumrah ternyata ditangkap dengan antusias oleh pebisnis. Ada yang melayani jamaah dengan baik, tapi ada pula justru "menangguk di air keruh".

Lalu, seperti kita ketahui, terjadilah musibah pandemi sejak awal 2020 lalu, sehingga kegiatan umrah terhenti. Pernah juga berjalan, tapi dengan sejumlah persyaratan yang ketat.

Sekarang, lampu hijau telah diberikan pemerintah Arab Saudi dan masyarakat tengah menantikan seperti apa format perjalanan umrah bagi jamaah asal Indonesia.

Kita harapkan selama masa "reses" karena pandemi, pihak penyelenggara perjalanan umrah sudah melakukan introspeksi, agar mampu melayani konsumennya dengan lebih baik.

Sebaliknya, calon jemaah juga harus lebih jeli dalam memilih travel umrah yang akan digunakan, jangan sampai uang yang disetor akhirnya hilang percuma.

Ada pertanyaan yang perlu dijawab dengan jujur oleh setiap penyelenggara perjalanan ibadah umrah. Sesungguhnya, niat mereka apakah "membisniskan ibadah" atau "mengibadahkan bisnis"?

Membisniskan ibadah maksudnya mengutamakan nilai bisnisnya, sedangkan mengibadahkan bisnis justru bertujuan agar bisnisnya bernilai ibadah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun