Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Uang Dingin, Uang Panas, dan Uang Laki-laki

8 Maret 2022   13:46 Diperbarui: 8 Maret 2022   13:57 1128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contohnya, karena di divisi akuntansi tempat saya bekerja sering para staf lembur dalam menyiapkan laporan triwulanan, padahal secara ketentuan upah lembur sangat kecil, maka untuk makan malam mereka yang lembur diambil dari uang setengah panas itu.

Sekarang kita lanjut ke "uang dingin". Istilah ini sebetulnya jarang mengemuka. Tapi anggap saja sebagai lawan uang panas, yakni uang halal yang jadi simpanan dan tidak dimaksudkan untuk konsumsi sehari-hari.

Uang dingin tersebut sangat layak diinvestasikan secara cermat, tapi hati-hati, jangan terjebak investasi bodong. Sayang sekali bila hanya disimpan, termasuk jika sebagai tabungan di bank, tidak bisa disebut sebagai investasi.

Imbalan atas tabungan sangat rendah bahkan bisa tersedot untuk potongan biaya administrasi dari pihak bank. Jika masih ingin disimpan di bank, depositokan saja, yang bisa dianggap sebagai investasi. 

Adapun jenis investasi lainnya yang relatif aman adalah membeli obligasi (surat utang) pemerintah. Suku bunga obligasi ini lebih tinggi dari deposito.

Kembali lagi ke uang laki-laki, bagi saya, uang tersebut adalah uang dingin, yang sebagian telah saya investasikan. Hasil investasinya, meskipun kecil, alhamdulillah sampai sekarang masih menjadi penghasilan tambahan.

Ilustrasi uang panas|dok. Shutterstock via nasional.okezone.com
Ilustrasi uang panas|dok. Shutterstock via nasional.okezone.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun