Soalnya, karena mau ditutup secara permanen, Giant melakukan aksi obral besar, dengan target semua barang yang ada akan habis, tidak tersisa sama sekali.
Tapi, jangan bilang semua pasar swalayan lagi terancam oleh pasar online. Buktinya perkembangan minimarket masih baik-baik saja, dengan dua nama besar saling bersing secara nasional, yakni Indomaret dan Alfamart.
Memang, perdagangan online melalui aplikasi tertentu seperti mendapatkan momentum emas untuk berkembang pesat karena adanya pembatasan sosial dalam rangka mengendalikan pandemi Covid-19.
Namun, ciri-ciri minimarket yang gerainya tersebar amat banyak, meyebar hingga ke kawasan pemukiman, juga gampang dijangkau konsumen.
Kemudian, jarang terjadi antrean panjang di depan kasir minimarket, sehingga berbelanja di sana tidak akan memakan waktu yang lama. Selain itu, kelengkapan barang yang sering dibutuhkan dengan harga yang standar, menjadi daya tarik bagi konsumen.
Jika diamati sekilas, tampaknya telah terjadi pergeseran pola berbelanja konsumen di kota besar. Dulu, hipermarket berjaya karena konsumen ingin berbelanja secara reguler, katakanlah sekali sebulan, tapi dalam jumlah yang besar dan jenis barang yang komplit.
Itulah yang membuat minimarket berkembang pesat. Coba simak tulisan di harian Kompas (31/5/2021). Disebutkan bahwa dua nama besar di kategori minimarket, Alfamart dan Indomaret, sangat ekspansif dengan skema waralaba. Jadi, tidak semua gerai milik langsung dari perusahaan pendiri.
Sampai triwulan III-2020, gerai Alfamart di seluruh Indonesia sudah berjumlah 15.102 unit dan tahun ini ditargetkan bertambah lagi 500 hingga 700 gerai. Sedangkan pesaingnya, Indomaret, tercatat mempunyai 18.708 gerai hingga posisi April 2021. Menariknya, lokasi gerai Indomaret dan Alfamart banyak yang berdekatan dan keduanya sama-sama punya pelanggan yang lumayan ramai.
Namun demikian, tidak semua daerah bisa menerima dengan baik kehadiran kedua minimarket itu. Hal ini terbukti di Sumatera Barat, yang pemerintah daerahnya masih belum mengizinkan beroperasinya Alfamart dan Indomaret di sana, dengan tujuan melindungi minimarket lokal.
Kesimpulannya, dalam kaitannya dengan berbagai jenis pasar, kejelian membaca pergeseran perilaku konsumen sangat diperlukan oleh pelaku usaha. Sehingga, sebetulnya tidak perlu ada "adegan pembunuhan".