Justru pihak Kedutaan Besar Malaysia yang cepat merespon dan segera memberikan pernyataan resmi yang mengecam parodi tersebut dan berjanji akan segera mengusutnya.Â
Kenapa pihak Indonesia tidak terkesan emosional? Tampaknya memang sudah ada dugaan, bisa jadi pelakunya seorang WNI dan bendera Malaysia di video sebagai kamuflase. Soalnya, situasi politik sekarang lagi tidak kondusif, terutama dilihat dari pihak yang tidak menyukai Jokowi, setelah ditahannya Rizieq Shihab dan dilarangnya ormas Front Pembela Islam (FPI).
Tapi, jika dipikir-pikir, seseorang boleh saja sangat membenci Jokowi, tapi seharusnya tak akan menghina lagu kebangsaan. Makanya, setelah ketahuan kalau hal tersebut hasil "kreativitas" mereka yang masih anak-anak (pelakunya dua orang, satu lagi remaja berinisial MDF, 15 tahun, asal Cianjur, Jawa Barat), maka mungkin karena pemikirannya masih belum matang.
Bisa jadi mereka berdua berniat iseng karena mengejar viral di media sosial. Tentang apa motif sesungguhnya, kita tunggu saja hasil pemeriksaan pihak kepolisian. Memang, kejadian itu sangat disayangkan, mungkin mereka terpengaruh dengan konten media sosial dari sisi kelompok yang tidak menyukai Jokowi.
Terlepas dari itu, jika dilihat dari sisi "baik"-nya, hal ini membuktikan remaja sekarang itu kreatif, tinggal mengarahkan ke sisi positif. Jadi, kalau nanti dihukum tentu perlu dipertimbangkan sisi edukasi dan masa depan para tersangka yang masih panjang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H