Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Dari Rakyat untuk Rakyat, Keuntungan Melimpah Membeli Obligasi Pemerintah

30 Agustus 2020   14:22 Diperbarui: 30 Agustus 2020   19:14 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berinvestasi dengan membeli obligasi milik pemerintah tak hanya jadi wujud kepercayaan masyarakat pada pemerintah tapi juga mendatangkan keuntungan| Sumber: istockphoto.com

Gubernur BI, Perry Warjiyo (infobanknews.com)
Gubernur BI, Perry Warjiyo (infobanknews.com)
Seperti sekarang ini, kebetulan produk obligasi pemerintah yang sedang ditawarkan adalah SR 013. Masyarakat yang tertarik bisa membeli melalui 31 agen penjual, yang terdiri dari 4 bank milik negara, 4 bank syariah (3 di antaranya anak perusahaan bank milik negara), 12 bank swasta, 5 perusahaan sekuritas, dan sisanya adalah perusahaan financial technology.

Penawaran SR 013 berlangsung sejak 28 Agustus hingga 23 September 2020. Adapun suku bunga yang ditawarkan sebesar 6,05 persen per tahun. Kecil? Jangan buru-buru bilang begitu. 

Bukankah sekarang lagi deflasi, seperti yang terjadi pada Juli 2020 lalu? Makanya suku bunga acuan BI pun saat ini hanya 4 persen, terendah sepanjang sejarah.

Sebagai pembanding, deposito di bank-bank papan atas, saat ini berkisar sebesar 4,5 hingga 5 persen saja. Padahal seperti yang ditulis di atas, pajak atas bunga deposito adalah 20 persen, sementara pajak atas bunga obligasi hanya 15 persen. O ya, dengan uang Rp 1 juta, masyarakat sudah bisa membeli obligasi pemerintah.

Maka bagi masyarakat yang masih punya dana, bila ingin berkontribusi membantu pemerintah dalam menghadapi ancaman resesi yang sudah di depan mata, sambil juga meraih keuntungan finansial, sekaranglah saatnya memanfaatkan produk keuangan seperti SR 013.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun