Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Dilema Perusahaan Milik Negara, Ketika Hubungan Direksi dan Komisaris Tidak Mesra

13 Juli 2020   07:00 Diperbarui: 14 Juli 2020   09:40 3292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak komisaris, mungkin karena pengetahuan teknisnya terkait seluk beluk bisnis perusahaan juga terbatas, setuju-setuju saja dengan apapun langkah yang diambil direksi.

Jangan heran, pada rapat mingguan di mana komisaris akan memanggil direksi memaparkan kemajuan perusahaan serta program yang akan dilakukannya, tidak terjadi perdebatan yang alot.

Tentu ada catatan yang diberikan komisaris atas kinerja direksi, tapi hanya bersifat normatif biar tidak dipersepsikan komisaris tidak menjalankan fungsi pengawasannya.

Namun, tanpa menunjuk nama BUMN tertentu, akan berbeda ceritanya bila yang menjadi komisaris, khususnya komisaris utama, berasal dari mantan direksi yang telah kenyang dengan asam garam dunia bisnis. Dalam hal ini, baik sari sisi usia, maupun jam terbang, komisaris utama lebih unggul dari direksi.

Ketika itulah akan terlihat situasi yang agak kalang kabut dari sisi direksi beserta para pejabat yang dibawahinya. Mereka akan kewalahan melayani permintaan komisaris untuk menyediakan berbagai laporan, bukan sekadar laporan kinerja keuangan yang terlihat dari Neraca dan Laporan Laba-Rugi bulanan.

Radirkom (rapat direksi dan komisaris) bisa berlangsung dua hari setiap minggunya, secara maraton dari pagi hingga mendekati magrib, atau bahkan hingga malam. Tidak strategi bisnis saja yang dikritisi komisaris, namun juga kebijakan di bidang sumber daya manusia, pengadaan barang, teknologi informasi, dan sebagainya.

Jika begitu, dari kacamata direksi, komisaris dinilai telah masuk terlalu dalam. Akibatnya direksi cenderung merasa terganggu karena tidak bisa fokus dalam melakukan pengembangan bisnis atau tugas rutin direksi lainnya.

Artinya, hubungan direksi dan komisaris sudah tidak mesra. Indikator tidak mesra tersebut gampang terbaca.

Dalam radirkom, meskipun komisaris utama bertindak sebagai pemimpin rapat, namun direktur utama sering tidak ikut dan menyerahkan kepada beberapa orang direktur untuk melalukan presentasi sesuai dengan topik yang diminta komisaris dan sekaligus menjawab pertanyaan setelah presentasi.

Sedangkan dari kacamata komisaris tentu lain lagi yang terlihat, bahwa direksi sering diminta menjelaskan banyak hal, tujuannya jelas untuk mendapatkan gambaran yang utuh dan terinci tentang "isi perut" perusahaan.

Maksudnya bukan mencari-cari kesalahan, namun tidak ingin sekadar menjadi "tukang stempel" sehingga advis komisaris betul-betul menjadi solusi terhadap masalah yang dihadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun