Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lebaran yang Tercerai Berai, Istri Mak Datuk Tersiram Air Mendidih

25 Mei 2020   14:54 Diperbarui: 25 Mei 2020   15:08 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. detik.com, tak ada kaitan dengan kisah di tulisan ini, hanya sekadar ilustrasi pasangan tua

Tapi dalam kondisi takut ada pemeriksaan di jalan, takut diminta untuk melakukan isolasi mandiri, takut menulari atau ditulari virus corona, membuat mereka menyemangati diri sendiri untuk berlebaran di rumah sendiri. 

Kakak saya yang satu lagi mempunyai empat orang anak, baru kali ini pula berlebaran secara terpencar-pencar. Kakak saya di Payakumbuh dengan anak bungsunya. Yang lain bersama keluarga masing-masing di Dumai, Sawahlunto, dan Tangerang Selatan.

Lalu seorang adik saya yang bersama suaminya berlebaran di Payakumbuh, baru pertama kali tidak dalam formasi lengkap. Satu anaknya yang kuliah di Universitas Brawijaya Malang, terkurung di sana. Satu lagi anaknya alumni UGM baru bekerja di Jakarta, juga tak mungkin pulang ke Payakumbuh.

Saya tawarkan ke keponakan saya yang kos di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, agar selama libur lebaran, tinggal bersama saya. Namun ia menolak karena sebelumnya ia dua minggu bertugas di Cikarang, mengaudit sebuah perusahaan di sana. Ia ingin melakukan karantina mandiri, katanya.

Sedangkan saudara saya yang lain, keluarga almarhum kakak saya, bisa berlebaran dengan anak-anaknya di Payakumbuh, karena memang tidak ada yang merantau. Demikian pula keluarga adik bungsu saya yang tinggal di Pekanbaru, bisa berkumpul dengan semua anaknya, walaupun tidak ke Payakumbuh seperti tahun-tahun sebelumnya.

Begitulah kisah lebaran yang tercerai berai. Memang ada video call, mudik virtual, atau pakai aplikasi yang bisa ngobrol bareng secara online, yang bisa sedikit mengobati rindu. Tapi bagi saya, apalagi yang lebih tua dari saya, yang tergolong gaptek, tidak ada yang melebihi keseruan bila bisa berkumpul secara fisik.

dok. detik.com
dok. detik.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun