Saat Bank Negara Indonesia mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Kamis 20 Februari 2020 lalu, kebetulan saya ikut menghadirinya. Acara ini diselenggarakan di Gedung Menara BNI di kawasan Slipi, Jakarta.
Gedung tersebut belum lama diresmikan dan ditempati oleh beberapa divisi kantor pusat BNI. Wajar kalau RUPS dilakukan di sana karena cukup representatif dan tak kalah dengan rapat sejenis yang diselenggarakan di hotel berbintang.
Namun kali ini saya tidak bermaksud membahas hasil RUPS tersebut. Saya tertarik mengulas adanya masjid di salah satu lantai di Menara BNI itu, yang saya ketahui ketika menunaikan salat.
Hanya saja, mungkin saking nyamannya, malah membuat sebagian karyawan betah berlama-lama ngobrol sesamanya sambil leyeh-leyeh di barisan belakang.
Tampaknya keterbatasan lahan bukan lagi masalah untuk membangun masjid yang besar. Sekarang makin marak keberadaan masjid dalam gedung.
Tidak hanya di gedung perkantoran, dalam gedung berupa mal pun seperti di Pasaraya, Blok M Square, dan Gandaria City (semuanya di Jakarta Selatan), terdapat masjid yang bagus.
Memang di mal-mal yang dibangun dalam belasan tahun terakhir ini, kalaupun tak punya masjid, musalanya luas dan nyaman dengan interior menawan.
Namun pada mal yang dibangun di era sebelum itu, biasanya musalanya nyempil di ruang parkir dengan kondisi yang sumpek. Tak heran mal-mal gaya lama banyak yang direnovasi, termasuk dengan menyediakan musala yang nyaman, agar tidak ditinggalkan pelanggan.
Kembali ke soal masjid dalam gedung perkantoran yang jangkung, selain di BNI, juga baru saja diresmikan Desember 2019 lalu di Kantor Pusat BRI di  Kawasan Semanggi Jakarta Pusat.
Dulu di Kantor Pusat BRI, penyelenggaraan Salat Jumat mengambil tempat di lantai teratas Gedung BRI 1. Tapi itu bukan masjid, melainkan semacam ruang serbaguna.