Penduduk Penang saat ini sekitar 1,8 juta jiwa, di luar warga negara asing yang bekerja di sana, baik pendatang resmi maupun gelap. Tentu kotanya terlihat sesak. Bandingkan dengan Batam dengan penduduk masih sekitar 1,2 juta jiwa.
Saat meninggalkan Penang, kami lewat "Jembatan 2" yang lebih belakangan dibangun, dan saat masuk kembali ke Penang, lewat "Jembatan 1".
Karena saya sudah beberapa kali menjajal jembatan yang menghubungkan Surabaya dan Madura, serta juga jalan tol laut di Bali, sebetulnya jembatan di Penang tidak terlihat luar biasa.Â
Keunggulannya hanya lebih lebar jalannya, dan saat masuk kembali di Georgetown, karena penuh gedung jangkung di pinggir laut, kembali mengingatkan saya dengan Hongkong.
Sebagai informasi, bila berada di ujung jembatan di sisi daratan Malaysia, jaraknya ke perbatasan  Thailand dengan mengambil belok kiri tinggal sekitar 3 jam perjalanan. Sedangkan ke arah kanan, butuh sekitar 4 jam untuk mencapai Kuala Lumpur.
Jalan raya di pusat kota memang tidak begitu lebar. Trotoarnya juga berukuran biasa. Kemudian di sepanjang sisi kiri jalan disediakan sebagai tempat parkir resmi.Â
Jumlah pengendara motor juga relatif banyak, meski tidak sesemrawut seperti di kota-kota besar di negara kita. Para pengendara sabar mengantre tanpa perlu membunyikan klakson.