Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berlibur Akhir Tahun di Penang, Kota Warisan Budaya Dunia

4 Januari 2020   00:08 Diperbarui: 4 Januari 2020   10:13 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan Penang ke daratan semenanjung Malaysia (dok pribadi)

View dari Bukit Bendera (dok pribadi)
View dari Bukit Bendera (dok pribadi)
Boleh dikatakan mayoritas warga Penang tinggal di apartemen. Ada yang tipe sederhana, sedang, dan yang mewah. Kotanya relatif padat dengan ketersediaan lahan yang terbatas, makanya sulit menemukan rumah tapak. Lagipula kontur tanah yang berbukit, sebagian memang bukan untuk area pemukiman.

Penduduk Penang saat ini sekitar 1,8 juta jiwa, di luar warga negara asing yang bekerja di sana, baik pendatang resmi maupun gelap. Tentu kotanya terlihat sesak. Bandingkan dengan Batam dengan penduduk masih sekitar 1,2 juta jiwa.

Jembatan Penang ke daratan semenanjung Malaysia (dok pribadi)
Jembatan Penang ke daratan semenanjung Malaysia (dok pribadi)
Meskipun di luar agenda yang telah disepakati dengan seorang pengemudi yang mengantar kami berkunjung ke berbagai objek wisata, kami mendapat kesempatan buat menjajal  jembatan  panjang. 

Saat meninggalkan Penang, kami lewat "Jembatan 2" yang lebih belakangan dibangun, dan saat masuk kembali ke Penang, lewat "Jembatan 1".

Karena saya sudah beberapa kali menjajal jembatan yang menghubungkan Surabaya dan Madura, serta juga jalan tol laut di Bali, sebetulnya jembatan di Penang tidak terlihat luar biasa. 

Keunggulannya hanya lebih lebar jalannya, dan saat masuk kembali di Georgetown, karena penuh gedung jangkung di pinggir laut, kembali mengingatkan saya dengan Hongkong.

Sebagai informasi, bila berada di ujung jembatan di sisi daratan Malaysia, jaraknya ke perbatasan  Thailand dengan mengambil belok kiri tinggal sekitar 3 jam perjalanan. Sedangkan ke arah kanan, butuh sekitar 4 jam untuk mencapai Kuala Lumpur.

View dari Jembatan 2 (dok pribadi)
View dari Jembatan 2 (dok pribadi)
Saat masuk kembali ke Penang setelah menempuh perjalanan sepanjang 2 jembatan plus belasan km di daratan semenanjung selama 40 menit, kami disambut kemacetan, meski tidak separah di Jakarta atau Bandung.

Jalan raya di pusat kota memang tidak begitu lebar. Trotoarnya juga berukuran biasa. Kemudian di sepanjang sisi kiri jalan disediakan sebagai tempat parkir resmi. 

Jumlah pengendara motor juga relatif banyak, meski tidak sesemrawut seperti di kota-kota besar di negara kita. Para pengendara sabar mengantre tanpa perlu membunyikan klakson.

Surau di dekat apartemen kelas bawah (dok pribadi)
Surau di dekat apartemen kelas bawah (dok pribadi)
Sekadar pengetahuan saja, plat nomor kendaraan terdiri tiga huruf plus empat digit angka. Tiga huruf dengan P di depan, artinya kendaraan asal Penang. Tapi terlihat pula beberapa mobil W yang berarti dari Kuala Lumpur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun