Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Kepedihan Palestina Lebih Menyayat Lewat Novel

3 Juni 2019   13:30 Diperbarui: 3 Juni 2019   17:10 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kahled, nama sang cucu akhirnya meninggal karena menderita kelumpuhan, meskipun awalnya selamat dari maut saat terowongan dibombardir tentara Israel.

Kakak Nazmiyeh, seorang lelaki bernama Mamdouh hanya sebentar saja di Gaza, kemudian mengadu nasib di Kuwait dan setelah itu ke Amerika Serikat sampai menemui ajalnya di negara Paman Sam itu.

Mamdouh yang beristrikan wanita asal Spanyol punya satu-satunya anak, seorang perempuan bernama Nur, yang di beberapa bab terakhir dengan setting suasana Palestina setelah tahun 2010-an, pergi ke Gaza melacak jejak keluarga demi menemukan akarnya.

Susan Abulhawa berhasil menggambarkan trauma dan kepiluan rakyat Palestina dalam pendudukan Israel, tapi sekaligus juga menggambarkan ketabahan dan keuletan bertahan hidup bangsa Palestina.

Sudah lebih 70 tahun bagsa Palestina terusir dari tanahnya sendiri. Saking lamanya sehingga khawatirnya tidak lagi dianggap isu yang krusial oleh masyarakat internasional. Di sinilah novel memainkan peranannya, kembali menggugah untuk peduli pada perjuangan rakyat Palestina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun