Dia tidak ingin anak-anak kerajaan 'kolam susu' dipecundangi oleh anak-anak sebayanya dari kerajaan-kerajaan lain yang dipimpin oleh raja dan punggawa-punggawa yang lebih modern, beraliran full digital.
Apakah Raden Michael bocah 15 tahun itu dapat mengubah sistem pendidikan kerajaan 'kolam susu' ke arah sistem pendidikan digital super modern? Atau dia akan kalah telak dengan 'eyang-eyang'nya yang beraliran '1.0 verse'?
-----
Perjuangan memang berat, kalah itu 'rapopo'. Mungsuhe abot, ragebag! --mungsuhe ragebag = lawannya beda jauh lebih kuat--
-----
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!