Mohon tunggu...
Vinofiyo
Vinofiyo Mohon Tunggu... Lainnya - Buruh negara

Pria

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menanti Kebangkitan Kuliner Tapanuli Selatan

4 April 2021   09:00 Diperbarui: 4 April 2021   09:00 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Sambal daging asam

Sumber : travel.tempo.co/andry triyanto.
Sumber : travel.tempo.co/andry triyanto.
Terbuat dari daging kerbau yang dipanggang dan setelah matang diiris tipis untuk selanjutnya dicampur dengan sambal. Sambalnya hanya terbuat dari cabe segar yang diulek sampai halus dan ditambahkan irisan bawang merah segar dan perasan jeruk nipis. 

4. Gulai daun ubi tumbuk

Sumber : okezone.com
Sumber : okezone.com
.Olahan daun singkong yang ditumbuk banyak ditemukan dalam kuliner lain di Sumatera Utara. Namun khusus di Tapsel rasanya lebih khas karena campuran bumbu yang lebih kuat terutama kecombrang dan sedikit rasa asap dari ikan sale.

5. Asom pode (asam pedas)

Sumber : okezone.com
Sumber : okezone.com
Meski bisa ditemukan pada kuliner daerah lain, namun khusus asam pedas disini punya ciri khas yaitu penggunaan ikan air tawar seperti ikan mas maupun telurnya. Kuahnya terasa pedas menggigit lidah karena diberi andaliman dan rasanya membuat ketagihan. 

Itulah beberapa kuliner khas Tapanuli bagian Selatan, yang meski berbatasan dengan Sumatera Barat namun punya gaya tersendiri dalam pengolahan makanan. Masih banyak makanan lain bisa ditemukan namun tidak mungkin satu persatu ditampilkan disini. Tapi intinya adalah bahwa penduduk disana punya aneka ragam kuliner dengan rasa yang menggoda selera dan kekayaan rasa sendiri yang membedakannya dari daerah lain.

Singkatnya mereka sanggup membuat kekuatan tersendiri dalam persaingan dunia kuliner di Indonesia. Namun sayang, sepertinya para pelaku bisnisnya belum sampai pada pembentukan brand ataupun image tersendiri. 

Meskipun di Sumateta Barat tidak ada yang namanya rumah makan Padang, namun diluar orang sudah terlanjur akrab dengan image rumah makan Padang. Hal inilah yang belum dicapai oleh para pemain dari Tapanuli Selatan karena di luar wilayahnya mereka tampil sendiri-sendiri. Ada yang membawa nama rumah makan Madina, Padang Sidempuan atau Sipirok. 

Kalau saja, suatu saat nanti (mudah-mudahan segera), seluruh restoran dan rumah makan dari sana, kompak menyandang satu nama. Mungkin kiprahnya akan berkibar, tidak lagi jadi pemain kecil di jagad kuliner nusantara. Tidak seperti sekarang seolah tampil malu-malu diluar, padahal daya saingnya sungguh sangat kuat.

Mungkin sudah saatnya kini para pelaku usaha kuliner dari seluruh daerah bekas Kabupaten Tapanuli Selatan bersepakat. Pemerintah masing-masing kabupaten dapat menginisiasi dengan urun rembuk bersama masyarakat menciptakan brand bagi kekayaan kuliner mereka. Mudah-mudahan restoran dan rumah makan (apapun nanti namanya) bisa hadir dengan kuat diseluruh nusantara. Bukankah orang Mandailing juga perantau ?. 

Nah, tunggu apalagi ?. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun