“ Kami setuju.” Setelah mengadakan perjanjian dengan dewan kuda, pangeran tidak mempunyai masalah lagi dengan kutukan itu. Hanya saat dia tertawa, diusahakan tidak terlalu kencang, agar tidak terdengar orang lain. Dan…sudah tentu wanita yang memberikan solusi untuk masalah pangeran diberikan jabatan yang cukup bagus di istana, mengurus keperluan para kuda. Wanita itu cuma bisa ngomel-ngomel di belakang pangeran.
“ Dasar pangeran tidak peka ! kalau di dalam dongeng, biasanya saya akan dinikahkan dengan pangeran, tapi ini malah harus mengurus para kuda. Pangeran tidak berperasaan. Tahu begini, saya tidak memberi solusi kepada pangeran.”
“ Sudah jangan ngomel terus, makan siangku mana ?” Dengan hati jengkel, wanita itu meneruskan pekerjaannya. Mengurus kuda….