Mohon tunggu...
Irvinia Nauli
Irvinia Nauli Mohon Tunggu... -

Ingin membiasakan menulis lebih sering lagi.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Pangeran Kuda

28 Juli 2012   17:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:30 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


“ Kami setuju.” Setelah mengadakan perjanjian dengan dewan kuda, pangeran tidak mempunyai masalah lagi dengan kutukan itu. Hanya saat dia tertawa, diusahakan tidak terlalu kencang, agar tidak terdengar orang lain. Dan…sudah tentu wanita yang memberikan solusi untuk masalah pangeran diberikan jabatan yang cukup bagus di istana, mengurus keperluan para kuda. Wanita itu cuma bisa ngomel-ngomel di belakang pangeran.


“ Dasar pangeran tidak peka ! kalau di dalam dongeng, biasanya saya akan dinikahkan dengan pangeran, tapi ini malah harus mengurus para kuda. Pangeran tidak berperasaan. Tahu begini, saya tidak memberi solusi kepada pangeran.”


“ Sudah jangan ngomel terus, makan siangku mana ?” Dengan hati jengkel, wanita itu meneruskan pekerjaannya. Mengurus kuda….

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun