“ Begini pangeran, bagaimana kalau bibir pangeran di tutup dengan lakban ?” Pangeran langsung melotot.
“ Kurang ajar ! keluar !” Peserta berikutnya juga memberikan solusi yang sangat tidak masuk akal.
“ Bagaimana kalau pangeran lebih sering berolah raga. Karena ada terdengar, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.”
“ Memang kamu pikir aku gila apa ?! keluar !!” Pangeran benar-benar frustasi dengan hasil sayembara itu. Tidak ada rakyatnya yang bisa memberikan solusi untuk masalahnya. Hari ketiga, ada seorang wanita cantik yang memohon untuk menghadap.
“ Punya ide apalagi ?” Pangeran sudah benar-benar tidak bersemangat dengan peserta sayembara.
“ Saya mempunyai solusi untuk masalah yang pangeran hadapi.”
“ Silahkan, waktu dan tempat saya diberikan.” Wanita cantik itu mendekati pangeran dan membisikan solusinya kepada pangeran. Pangeran langsung tersenyum mendengar solusi tersebut.
Keesokan harinya, pangeran mengadakan sebuah pesta meriah. Para kuda dijamu dengan baik oleh pangeran.
“ Begini dewan kuda yang saya hargai. Mengingat saya sering mendapat masalah dengan kutukan ini, saya menawarkan kerja sama untuk dewan kuda sekalian.”
“ Silahkan..”
“ Saya ingin agar setiap saya tertawa, para kuda tidak berlari lagi menghampiri saya. Sebagai balasannya, para kuda akan mendapat istirahat cukup, makan cukup dan tunjangan hari tua.” Dewan kuda saling berpandangan lalu mengangguk.