Seringkali kita kewalahan saat pekerjaan menumpuk dengan situasi yang penuh tantangan, cara kita bereaksi sebenarnya dapat memperburuk keadaan. Tak perlu mempersulit diri sendiri yang membuat Anda semakin kewalahan. Anda dapat membuat segalanya lebih mudah bagi diri sendiri dan orang-orang di sekitar Anda.
Ketika Anda merasa kewalahan, Anda mungkin bertindak dengan hal-hal yang justru bisa memperburuk keadaan. Mungkin Anda tidak menyadari pola-pola ini, tetapi sering terjadi berulang-ulang.
Berikut ini adalah lima kesalahan diri sendiri yang umum dilakukan orang saat benar-benar kewalahan.
Ada solusi praktis yang akan membantu Anda merasa seperti Anda bisa mengatasi segala masalah dan melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam menavigasi tugas Anda dan yang terpenting dapat memecahkan masalah.
1. Merasa Tak Butuh Bantuan Orang Lain
Sering kali orang memiliki ide bagus untuk meringankan beban pekerjaan misalnya, meminta bantuan seseorang untuk berbagi beban pekerjaan.Â
Namun, sering kita mengabaikannya karena mungkin kita menganggap mereka terlalu sibuk atau itu bukan waktu yang tepat, menunggu waktu yang ideal dan biasanya tidak pernah terealisasi.
Alih-alih memikirkan apa yang ideal, sudah saatnya memilih opsi terbaik yang mudah dan solutif.
Ketika Anda memiliki ide-ide bagus tetapi tidak menindaklanjutinya, hal itu dapat menimbulkan perasaan tidak berdaya. Anda mungkin sering membuang waktu dan energi memikirkan hal yang sama berulang-ulang.Â
Plus, ketika Anda tidak bertindak, Anda kehilangan kesempatan bereksperimen dengan ide-ide Anda.Â
Tak perlu malu atau takut terlihat lemah, dengan meminta bantuan orang lain dan bertindak untuk membantu diri sendiri, Anda akan berlatih menemukan solusi yang bisa dilakukan, merasakan lebih banyak efikasi diri dan mendapatkan jalan keluar lebih cepat dari perkiraan.
2. Tidak Memanfaatkan Pikiran Bawah Sadar
Fokus bukanlah satu-satunya cara untuk menyelesaikan pekerjaan. Pikiran bawah sadar Anda juga hebat dalam memecahkan masalah.
Membebaskan pikiran, out of the box, dan terbuka dengan segala masukan adalah cara untuk mengaktifkan pikiran bawah sadar Anda dan ternyata sama berharganya dengan alat pemecahan masalah.Â
Memanfaatkan pikiran bawah sadar Anda akan membantu Anda menyelesaikan hal-hal penting, tanpa begitu banyak tekanan untuk fokus dan tidak terganggu sepanjang waktu.
Orang-orang yang merasa kewalahan terkadang mencoba untuk memblokir pikiran saat bekerja saat rest time mereka dengan mendengarkan musik, podcast, atau hiburan lainnya yang minim interaksi dengan alam dan lingkungan sekitar. Tapi itu bisa merampas beberapa potensi produktivitas dari pikiran Anda.
Cobalah mengidentifikasi kegiatan di mana pikiran Anda secara alami melayang dengan cara yang bermanfaat dan memecahkan masalah untuk Anda, seperti berolahraga, berenang, rekreasi, dan berjemur di bawah sinar matahari.
3. Sering Mengartikan Perasaan Kewalahan sebagai Kelemahan
Sering kali, kita merasa kewalahan hanya karena kita perlu melakukan tugas yang tidak terlalu kita kuasai, atau karena tugas itu berisiko tinggi sementara kita ingin melakukan pekerjaan tanpa sedikitpun kegagalan. Tanpa disadari, kita sering dapat menyelesaikan tugas meskipun merasa sangat kewalahan.
Namun, terkadang kita menjadi lebih kritis terhadap diri sendiri tentang fakta bahwa kita merasa kewalahan. Kita berpikir: "Saya seharusnya tidak merasa kewalahan dengan ini. Tidak sesulit itu. Saya harus bisa mengatasinya tanpa membuatnya stres."
Ketika Anda mengkritik dan menyalahkan diri sendiri, Anda menjadi lebih cenderung menunda-nunda, karena tugas tidak hanya memicu perasaan kewalahan, tetapi juga memicu rasa malu atau cemas karena memiliki perasaan itu.
Beberapa orang bereaksi terhadap rasa malu dan kecemasan ini dengan cara lain. Mereka mungkin mendekati tugas dengan perfeksionisme ekstra, atau mereka mungkin menjadi lebih enggan untuk meminta tip dan saran dari orang lain. Sangat penting untuk mengganti kritik diri Anda dengan self-talk atau berkomunikasi dengan diri sendiri.
4. Sering Tidak Fleksibel dalam Menyelesaikan Masalah
Ketika kita stres, kita cenderung menjadi sedikit lebih kaku. Karena kita memiliki sisi kognitif dan emosional yang lebih sedikit untuk mempertimbangkan pilihan lain, kita menjadi kurang fleksibel dalam beradaptasi dengan tuntutan situasi dan gagal dalam menangani berbagai hal.
Kita semua memiliki nilai, tetapi kita tidak selalu menggunakannya untuk kebermanfaatan diri sendiri. Misalnya, perhatian dapat berubah menjadi terlalu banyak berpikir, kemandirian dapat berubah menjadi pengelolaan mikro atau melakukan segalanya sendiri, memiliki standar tinggi dapat menyebabkan pilih-pilih atau perfeksionis, dan akal dapat mengarahkan Anda untuk melakukan hal-hal dengan cara yang rumit atau tidak biasa yang tidak perlu.
Saat Anda kewalahan, pastikan Anda mencocokkan nilai-nilai Anda dengan tuntutan situasi. Apakah tugas atau masalah tertentu membutuhkan? Atau apakah pendekatan yang berbeda akan lebih sesuai dengan keadaan?
5. Menarik Diri dari Lingkungan
Jika Anda merasa kewalahan, Anda mungkin memiliki energi emosional yang terbatas. Anda bisa memeluk anak Anda dengan pelukan panjang ketika mereka datang kepada Anda, tetapi yang terjadi justru sebaliknya, Anda justru mengasingkan diri sambil masih memikirkan hal-hal lain, lalu kembali ke apa pun yang Anda lakukan.
Ini adalah sabotase diri. Anda kehilangan kesempatan untuk mengisi cangkir emosional Anda saat Anda paling membutuhkannya, dan Anda mempertaruhkan orang yang Anda cintai di saat mereka berharap mendapatkan perhatian Anda (misalnya, seorang anak menggambar di dinding, atau pasangan sedang bertengkar tentang sesuatu yang tidak penting).
Identifikasi cara Anda tetap menikmati hubungan dengan keluarga bahkan ketika Anda memiliki energi emosional yang terbatas. Misalnya, menggambar bersama anak selama istirahat, atau membuat sesuatu dari balok. Jika Anda kesulitan melakukan aktivitas ini, buatlah rutinitas untuk itu agar sesuai dengan jadwal bekerja.
Dengan menyadari lima pola yang diuraikan di sini, Anda dapat membuat masa-masa sibuk dan menantang menjadi lebih mudah bagi diri sendiri dan orang-orang di sekitar Anda.
Lima hal tersebut adalah pola yang mudah dipahami dan bukan alasan bagi Anda untuk mengkritik dan menyalahkan diri sendiri secara berlebihan. Ketahui apa jebakannya dan buat perubahan kecil yang mudah untuk mengatasinya.
Sumber : Harvard Business Review, Forbes, dan artikel terkait
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H