Mohon tunggu...
Wahyu Irvan
Wahyu Irvan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Intoleran

18 Desember 2017   20:45 Diperbarui: 19 Desember 2017   08:00 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang gemar menyerobot deretan antri

berpikir keras bagaimana cara curang dan tidak rugi

Merasa aku orang penting sendiri

Yang lain harus antri, aku harus dahulukan pribadi

Saat itu aku khilaf, intoleran

Saudaraku, kutelungkupkan telapak tangan

Saat aku lebih mendahulukan suap lobi dan komitmen jaringan

Daripada mengasah keahlian dan kemampuan

Masa bodoh, yang penting aku diloloskan

Pada banyak nilai kuliah, proyek pemerintah, rekruitmen dan tes ujian

Saat itu aku khilaf, intoleran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun