Yang gemar menyerobot deretan antri
berpikir keras bagaimana cara curang dan tidak rugi
Merasa aku orang penting sendiri
Yang lain harus antri, aku harus dahulukan pribadi
Saat itu aku khilaf, intoleran
Saudaraku, kutelungkupkan telapak tangan
Saat aku lebih mendahulukan suap lobi dan komitmen jaringan
Daripada mengasah keahlian dan kemampuan
Masa bodoh, yang penting aku diloloskan
Pada banyak nilai kuliah, proyek pemerintah, rekruitmen dan tes ujian
Saat itu aku khilaf, intoleran
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!