Dalam kondisi inilah sering kita sangat membutuhkan hadirnya sosok Pak Ogah yang dalam sekejap mampu mengurai kemacetan yang terjadi.
Dengan sigap mereka memberhentikan dari salah satu arah sehingga dari arah lain dapat melintas terlebih dahulu dan setelahnya dilakukan secara bergantian tergantung intensitas kendaraan yang melintas.
Tak jarang, mereka juga berani memberhentikan kendaraan yang melintas secara terus menerus dari satu arah, untuk memberikan peluang lewat bagi arah yang lainnya.
Namun tidak sedikit juga yang membenci keberadaan pak Ogah diperlintasan jalan. Banyak masyarakat yang justru menuding keberadaan mereka justru menyebabkan kemacetan.
Beberapa dari pengguna jalan menganggap keberadaan mereka justru mengganggu pengguna jalan yang sedang melintas. Pasalnya,kebiasaan mereka menghentikan kendaraan secara tiba-tiba dianggap bisa menyebabkan kecelakaan.
Ada juga yang beranggapan kalau mereka terlalu nekat dalam menyetop kendaraan yang lewat tanpa memperhatikan situasi kendaraan tersebut yang sedang melintas dalam kecepatan tinggi.
Bahkan ada yang berpendapat bahwa merekalah justru penyebab kemacetan yang terjadi, karena cara mereka mengatur jalan bukan untuk memperlancar tetapi malah menyebabkan penumpukan dititik-titik di mana mereka berada.Â
Memang beberapa dari mereka kadang menyalahi aturan yang mana para petugas dishub ataupun polisi sudah memasang tali agar tidak melintas, malah mereka membuka agar para pengguna jalan bisa melintas.
Ada yang merasa diuntungkan dengan kehadiran mereka, adapula yang merasa dirugikan atas aksi yang mereka lakukan.