Menarik rambut lawan, sesuai aturan, ganjarannya adalah kartu merah. Pada saat pertandingan, Dean, yang menggantung peluitnya pada akhir musim dan lantas pindah ke belakang layar VAR, tidak menganggap aksi Romero itu pantas diberi kartu merah.
Kelar pertandingan, Dean memutar ulang video itu, berdiskusi dengan wasit lain, dan sadar bahwa seharusnya ia meminta wasit Taylor memeriksanya juga. Dean juga tahu bahwa keputusan terakhir ada di tangan wasit yang bertugas di lapangan.
Andai Romero diganjar kartu merah, bisa saja Kane tak jadi mencetak gol hasil tendangan pojok, dan Chelsea bisa menang. Tapi, mungkin itu terjadi di universe yang berbeda. Dan, di universe itu, tetap saja Cucurella punya rambut gimbal sepanjang masa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H