Asyiknya, semua biaya untuk stadion, baik renovasi maupun membangun baru, dibebankan pada negara penyelenggara. Demikian pula dengan pembangunan semua fasilitas pendukung, seperti jalan raya, jaringan transportasi, dan akomodasi lainnya. FIFA sama sekali tidak turut campur. Di sinilah salah satu faktor mengapa pengeluaran FIFA bisa minimal.
Misalnya Qatar, yang mengeluarkan 6,5 miliar dolar AS untuk delapan stadion di lima kota penyelenggara untuk Piala Dunia 2022, menurut SkySports. Tujuh di antaranya adalah stadion baru, satu stadion direnovasi habis-habisan, agar kapasitasnya memadai.
Biaya itu jauh dari estimasi awal, yang mencapai 8 hingga 10 miliar dolar. Bagaimana pun, FIFA bisa tekor kalau mereka yang membiayai stadion-stadion itu. Â
Untuk Piala Dunia, FIFA akan membayar panitia lokal untuk mengatur dan menggelar semua pertandingan di masing-masing kota. FIFA juga membayar hadiah uang untuk setiap peserta Piala Dunia, tergantung sampai di mana partisipasi mereka berakhir.
Plus, FIFA juga membayar semua biaya perjalanan dan akomodasi untuk para pemain, staf pendukung, dan semua yang berhubungan dengan perwasitan.
Selain itu, masih menurut Investopedia, negara tuan rumah juga menerima dana dari FIFA yang akan digunakan untuk perkembangan sepak bola di negara tersebut, sekelarnya Piala Dunia.
Terlepas dari semua biaya yang dikeluarkan FIFA untuk berbagai turnamen, pengeluaran lainnya adalah untuk pengembangan, gaji administrator, dan badan keuangan yang membantu FIFA.
FIFA merekam semua penghasilannya dalam siklus empat tahunan menjelang Piala Dunia. Jadi, sebagian besar angka yang ada di artikel ini adalah hasil pendapatan mulai 2015 hingga 2018, kecuali jika disebut berbeda.
Pada periode itu, FIFA mendapat total 6,4 miliar dolar AS atau lebih dari 91 triliun rupiah. Dari angka itu, 4,6 miliar diterima dari Piala Dunia 2018.
Hak Siar Televisi
Dari 4,6 miliar dolar AS yang diterima dari Piala Dunia 2018, 49 persen (atau 3,13 miliar) adalah dari hak siar televisi. FIFA menjual hak lisensi ke berbagai stasiun televisi dan lembaga penyiaran di seluruh dunia.
Siapa pun yang mendapatkan hak lisensi, bisa menyiarkan laga-laga Piala Dunia dan semua acara yang berkaitan, misalnya nonton bareng, di region tertentu.