Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Daging Sapi dan Tonsilitis

16 Februari 2022   16:01 Diperbarui: 12 Maret 2022   05:35 1512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anehnya, pak dokter sama sekali tidak pernah menyarankan untuk mengangkat saja amandel-amandel itu. Dengan sabar dia mengobati saya. Tiap kali saya datang, dia hanya menyuruh saya duduk di tempat tidur pemeriksaan dan membuka mulut lebar-lebar.

Suatu hari, pak dokter menyarankan mama untuk memberi saya daging sapi setiap hari. Itu ketika amandel sedang sehat. Ketika sedang kambuh, konsumsi daging sapi harus berhenti, karena saya tidak menelan.

Selama bertahun-tahun, setidaknya sampai saya lulus sekolah dasar, saya ingat mama selalu memasakkan daging, meski itu hanya untuk saya. Sebab, orang rumah sudah bosan bukan main, setiap hari melihat daging sapi.

Saya juga bosan minta ampun, tapi mama mengatakan bahwa itu obatnya agar amandel tidak bengkak lagi. Ya sudahlah, ditahan saja. Setiap hari saya menyantap daging sapi yang dimasak dengan ragam rupa oleh mama.

Dibuat empal, disemur, digulai (meski saya tak terlalu suka), kadang mama bikin beefsteak, disuwir-suwir, lalu kembali lagi menjadi empal, dan seterusnya.

Ajaibnya, saya tidak pernah lagi mengalami amandel bengkak hingga sekarang. Bahkan, mengapa pak dokter tidak menyarankan untuk membuang amandel bisa sangat saya pahami sekarang.

Menurut situs Sehatq, tonsil atau amandel adalah salah satu fungsi pertahanan tubuh saat memerangi infeksi. Tonsil menghasilkan sel darah putih dan antibodi. Selain itu, organ itu juga bisa menyaring virus dan bakteri yang berusaha untuk masuk ke dalam tubuh.

Selain itu, tonsil juga menjadi "pagar", yang mencegah masuknya benda asing ke dalam paru-paru.

Dengan kata lain, kalau saja saya dioperasi ketika itu, maka bisa jadi saya malah akan sakit-sakitan. Begitu bukan pemikirannya? Atau itu adalah pemikiran pak dokter.

Lalu, mengapa harus menyantap daging sapi atau daging merah? Pak dokter tidak menjelaskan, atau mungkin juga dia menjelaskan ke mama dan saya tidak mendengarnya ketika itu. Saya 'kan masih kecil!

Rupanya, pak dokter melihat saya butuh santapan yang kaya protein. Maka ia menyarankan daging sapi tanpa lemak. Saya baca, melalui situs Health Line, daging, seperti daging sapi, terdiri dari protein yang tinggi kadarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun