Ada yang suka tiram? Sekitar 85 gram tiram, dimasak dengan cara apa saja, akan didapatkan 74 miligram seng. Sangat banyak, mengingat kebutuhan seng per hari untuk orang dewasa adalah sekitar 11 gram saja. Itu yang disarankan. Jadi, menyantap sedikit saja tiram dalam satu hari, sudah memenuhi kuota seng. Tiram adalah makanan dengan level seng tertinggi.
Karena saya tidak suka tiram, maka saya mendapatkan seng dengan cara ngeteng saja. Sedikit demi sedikit. Saya biasa minum multivitamin yang di setiap kapsulnya sudah terdapat 5 mg seng. Sisanya, bisa saya dapat dari makanan yang lain.
Seng terdapat di daging merah, unggas, ikan, kerang-kerangan, telur, dan semua produk susu. Dari tanaman, seng bisa didapatkan dari buncis, kacang-kacangan, bijian utuh (whole grains, seperti oatmeal), biji bunga matahari, biji labu/pumpkin, dan blackcurrant.
Berikut ini adalah contoh makanan dengan kandungan seng yang dimiliki, menurut National Institutes of Health Amerika Serikat.Â
- Tiram 85 gram: Â 74 mg seng
- Lobster 85 gr: 3,4
- Biji labu dikeringkan 30 gr: 2,2
- Ayam 85 gr: 2,4
- Yogurt 230 gr: 1,7
- Kacang mede 30 gr: 1,6
- Keju swiss 30 gr: 1,2
- Â Susu 1 cangkir: 1,0
- Kacang almon 30 gr: 0,9
- Dada ayam panggang, tanpa kulit, setengah: 0,9
- Keju cheddar atau mozzarella 30 gr: 0,9
Kebutuhan seng per hari dibedakan berdasarkan jenis kelamin dan usia.
- Anak usia 0-6 bulan: 2 mg
- Anak usia 7-12 bulan: 3 mg
- Anak usia 1-3 tahun: 3 mg
- Anak usia 4-8 tahun: 5 mg
- Anak usia 9-13 tahun: 8 mg
- Remaja laki-laki usia 14-18 tahun: 11 mg
- Remaja perempuan usia 14-18 tahun: 9 mg
- Remaja perempuan usia 14-18 tahun sedang hamil: 12 mg
- Remaja perempuan usia 14-18 tahun menyusui: 13 mg
- Dewasa laki-laki (19 tahun ke atas): 11 mg
- Dewasa perempuan (19 tahun ke atas): 8 mg
- Ibu hamil: 11 mg
- Ibu menyusui: 12 mg
Lalu, apa guna seng terhadap keberadaan virus? Virus di sini adalah banyak jenis virus, termasuk virus Covid-19.Â
Menurut hasil penelitian yang ditulis oleh Inga Wessels, Benjamin Rolles, dan Lothar Rink - ketiganya dari Fakultas Kedokteran Universitas Aachen, Jerman - mereka yang terinfeksi Covid-19 adalah mereka yang mengalami defisiensi seng dalam tubuh mereka.
Hasil penelitian mereka dimuat dalam jurnal Frontiers In Immunology terbitan 10 Juli 2020, dengan judul The Potential Impact of Zinc Supplementation on COVID-19 Pathogenesis.
Menurut artikel itu juga disebutkan bahwa seng sangat berguna untuk menjaga keberadaan pelindung alami jaringan tubuh, seperti misalnya jaringan epitelium di organ pernapasan, mencegah masuknya patogen atau parasit yang menimbulkan penyakit pada inang, dalam hal ini manusia. Seng juga menjaga keseimbangan imun tubuh.
Seng disebar ke tubuh sebanyak 2-4 mg dari asupan total per hari. Jika ada sisa, maka seng akan disimpan di otak, otot, tulang, ginjal, dan hati.
Jadi, ketika kita cuci tangan, maka kita memerangi virus ketika virus masih berada di luar tubuh kita. Ketika virus sudah terlanjur masuk ke dalam tubuh, maka akan menjadi tugas seng untuk membasminya.Â