Mohon tunggu...
Irsyad Mohammad
Irsyad Mohammad Mohon Tunggu... Sejarawan - Pengurus PB HMI, Pengurus Pusat Komunitas Persatuan Penulis Indonesia (SATUPENA), dan Alumni Ilmu Sejarah UI.

Seorang aktivis yang banyak meminati beragam bidang mulai dari politik, sejarah militer dan sejarah Islam hingga gerakan Islam. Aktif di PB HMI dan Komunitas SATUPENA. Seorang pembelajar bahasa dan sedang mencoba menjadi poliglot dengan mempelajari Bahasa Arab, Belanda, Spanyol, dan Esperanto.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Aliansi Ayatullah & Kamerad: Kisah Persahabatan Iran & Korea Utara dalam Memperjuangkan Palestina

5 Maret 2024   16:51 Diperbarui: 5 Maret 2024   16:59 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayatullah Ali Khamenei (kiri) & Kim Il-Sung (Kanan) sedang berjabat tangan di Parlemen Korea Utara. Sumber: twitter.com/KimIlSungDPRK

Korea Selatan pun turut ikut dalam voting PBB menentang program nuklir Iran, jadi jelas bisa dipahami mengapa hubungan baik dengan Korea Utara tetap dipertahankan. 

Nampaknya aliansi ini belum akan berakhir dalam waktu dekat, sebab mereka punya anggota baru yakni Rusia yang sama-sama tengah diberi sanksi dan embargo oleh dunia Barat dan punya sentiment yang sama kepada Amerika Serikat, akibat Perang Rusia -- Ukraina. 

Rusia dalam perang banyak membeli rudal-rudal buatan Korea Utara dan drone buatan Iran. Ketiga negara ini bahkan memiliki patron sekaligus bohir yang menghidupi ekonomi mereka, yakni Tiongkok. Walhasil tercipta aliansi militer antara Korea Utara, Iran, Rusia, dan Tiongkok. Bahkan keempat negara ini terbilang cukup konsisten dalam membela Palestina, terlebih bila kita lihat sikap 4 negara ini baru-baru ini ketika menyikapi Invasi Israel ke Gaza tahun 2023.

Semakin dekatnya hubungan diplomatik Iran, Korea Utara, Rusia, dan Tiongkok, pastinya semakin membuat Blok Barat gentar dan geopolitik dunia kedepannya akan semakin tidak pasti terlebih persaingan ekonomi antara Tiongkok dengan Amerika Serikat yang semakin sengit. Pada akhirnya persahabatan dan aliansi antar negara bukan semata karena kesamaan ideologis, namun juga kesamaan kepentingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun