Mohon tunggu...
Muhammad Irsani
Muhammad Irsani Mohon Tunggu... Abdi -

Lahir di Pangkalan Bun, Kalteng. Menulis ketika pingin.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Asiknya Rumah Lanting di Sungai Barito

29 Oktober 2014   16:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:18 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_350591" align="alignright" width="366" caption="Rumah nelayan (doc. pribadi)"]

1414549411194860617
1414549411194860617
[/caption]
  • Namun demikian yang paling dominan, rumah lanting dijadikan multi fungsi, sebagai tempat tinggal, tempat usaha/dagang dan wadah menampung dan menangkar ikan.

  • Tidak jelas apakah mereka memilki tanah di daratan, karena sangat disayangkan, dengan semakin berkembang jumlah penduduk lahan-lahan kosong semakin menyempit. Dikhawatirkan mereka akan semakin tersingkir dan menjadi semakin miskin serta menjadi penyewa di tengah luasnya bentangan tanah mereka sendiri.

    [caption id="attachment_350593" align="alignleft" width="339" caption="Bengkel las (doc. pribadi)"]

    14145496641475091634
    14145496641475091634
    [/caption]

    Inilah sisi kecil kehidupan masyarakat Buntok, jika anda suka jalan-jalan menikmati keasrian dan kealamian sebuah pedesaan, sangat sayang kalau dilewatkan. Terdapat empat hotel melati dengan kisaran harga 100 - 250 ribu per hari, sudah ber AC, bahkan di Hotel Anna tempat saya menginap, waktu check out bisa dinego

    [caption id="attachment_350594" align="alignright" width="340" caption="Terminal (doc. pribadi)"]

    14145497511815206217
    14145497511815206217
    [/caption]

    hingga pukul empat sore. Harga makanan murah, ikan bakar atau goreng plus lalapan hanya 15 ribuan.

    Terlalu sedikit untuk menjelaskan banyak hal, namun setidaknya cukup menjadi referensi khazanah keindahan alam Indonesia.

    http://www.indonesia.travel/wonderfulindonesia

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
    Lihat Travel Story Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun