”Aku kalau mau menyerah dengan kondisi ini mungkin sudah lama aku menghilang dari cafe ini.
”Mungkin aku persalahkan ortu ku yang bercerai.”
”Mungkin aku persalahkan semua yang ada di hadapanku saat itu.”
”Tapi aku berfikir. Kitalah yang menentukan pilihan bro... kitalah yang menentukan nasib kita sendiri.
”Terpengaruh boleh, tapi jangan pengaruh sentimentil kacangan itu membuat kita tidak melakukan apa pun untuk merubahnya.”
”Apa dengan dengan tidak melakukan apa-apa makian orang mesir di tempat kerjamu akan berhenti, atau kamu mau berhenti bekerja, sedangka kerjaan sedang sulit sekarang? Apa dengan makian dosenmu kamu mau berhenti kuliah dan pulang ke Indonesia dengan tangan hampa? Selesaikah semua urusanmu dengan baik bro....
”Musuh terbesarmu adalah rasa yang ada dalam dirimu sendiri, jika kamu tidak bisa mengontrolnya kamu akan dikalahkannya.”
”Kamu tidak percaya? Lihat saja apa yang aku bicarakan ini. Aku bisa bicara begini, karena aku mengalaminya sendiri.”
”Dan aku melihat banyak orang gagal karena dia dia tidak memiliki inisiatif dalam diri.” Hanya ber-andai-andai. Andai ini, andai itu, seandainya ini, seandai nya itu....kalau saja... tiap waktu kita dicekoki oleh kata-kata setan itu, dan kita tidak melakukan apapun terhadap kehidupan kita. ”Musuh terbesarmu bukan orang mesir itu, bukan si Asep, bukan Bruce bro.... musuhmu adalah dirimu sendiri.
Aku terpaku beberapa saat. Mengendap-kan setiap kata-kata yang keluar dari bibir wanita yang belum ku kenal namanya ini. Mulut nya lancar seperti Romo di gereja-gereja sedang khutbah. Atau seperti Mama Dedeh di TPI kalau lagi ceramahin keluarga yang sedang broken home. (He.he.he.he sempat-sempatnya aku memberikan gambaran ya....)
”Bro, kita ini masih muda, masih banyak yang harus kita lakukan pada dunia. Bagaimana generasi setelah kita nanti, jika kita Cuma bermental tempe dan hanya bisa mengeluh, menyalahkan keadaan.”
”Apa yang bisa kita berikan pada orang-orang yang kita cintai? Apa yang sudah hasilkan? Kita tidak proaktif melakukan sesuatu yang bernilai.
”Tidak perlu besar, tapi kita ciptakan kemenangan-kenangan itu.”
”Kecil mungkin, tapi kita bisa memasukkan target-target kemenangan itu dan kita menang. Apa orang yang ngedumel bisa merasakan kemenangan?