Mohon tunggu...
Irna Ningsih
Irna Ningsih Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mempunyai hobi membaca berbagai karya buku dan artikel. Memiliki watak yang pendiam tetapi mudah berkomunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbandingan Olahraga dan Seni

10 Agustus 2024   06:17 Diperbarui: 11 Agustus 2024   15:16 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4.1 Imajinasi dan Keberpihakan Dalam Olahraga dan Seni

Peter Van Alpen, 2011:17) Sebagai sesuatu yang muncul dari persepsi melalui indra, menyebabkan proses pemikiran yang aktif untuk menciptakan apa yang dia sebut 'gambar hidup' di benak pengamat
Imajinasi adalah kunci untuk menciptakan gerakan baru yang memukau dalam olahraga dan karya seni yang menginspirasi. Atlet kelas dunia sering kali membayangkan kesuksesan mereka sebelum benar-benar meraihnya, sementara seniman menggunakan imajinasi untuk menciptakan dunia baru yang penuh makna. Keberpihakan, di sisi lain, dapat membatasi kreativitas dan inovasi. Ketika kita terlalu terpaku pada aturan atau ekspektasi orang lain, kita mungkin kehilangan kesempatan untuk mengeksplorasi ide-ide baru. Dalam olahraga dan seni, penting untuk menyeimbangkan imajinasi dengan disiplin, dan keberpihakan dengan keberanian untuk mengambil risiko. Dalam konteks olahraga, imajinasi memungkinkan atlet untuk mengembangkan teknik-teknik unik yang membedakan mereka dari pesaing. Misalnya, seorang pemain sepak bola yang sangat imajinatif dapat menciptakan peluang mencetak gol yang tidak terduga. Sementara itu, dalam seni, imajinasi memungkinkan seniman untuk mengeksplorasi berbagai media dan gaya untuk mengekspresikan diri mereka. Keberpihakan dalam olahraga dan seni dapat muncul dalam bentuk tekanan untuk mencapai hasil tertentu atau mengikuti tren yang populer. Namun, dengan tetap berpegang pada nilai-nilai inti dan suara unik mereka, atlet dan seniman dapat menciptakan karya yang benar-benar orisinal dan bermakna.

Imajinasi dan keberpihakan adalah dua kekuatan yang saling berinteraksi dalam dunia olahraga dan seni. Imajinasi bertindak sebagai katalisator bagi inovasi dan kreativitas, memungkinkan para atlet dan seniman untuk melampaui batas-batas yang ada dan menciptakan karya-karya yang unik. Seorang atlet, misalnya, dapat menggunakan imajinasi untuk memvisualisasikan gerakan sempurna sebelum benar-benar melakukannya, sementara seorang seniman dapat menciptakan dunia imajiner yang penuh dengan simbolisme dan makna. Di sisi lain, keberpihakan dapat membatasi ruang gerak imajinasi. Ketika seseorang terlalu terpaku pada aturan, ekspektasi sosial, atau pandangan orang lain, mereka mungkin merasa takut untuk mengeksplorasi ide-ide baru atau mengambil risiko. Dalam olahraga, keberpihakan dapat muncul dalam bentuk tekanan untuk mencapai hasil tertentu atau mengikuti gaya bermain yang sudah mapan. Sementara dalam seni, keberpihakan dapat mengarah pada konformitas terhadap tren yang sedang populer atau gaya yang dianggap "benar".
Namun, keberpihakan tidak selalu negatif. Dalam beberapa kasus, keberpihakan dapat memberikan struktur dan arah bagi kreativitas. Misalnya, seorang atlet mungkin perlu berpegang pada teknik dasar yang benar agar dapat mencapai performa terbaiknya. 

Seorang seniman juga mungkin memilih untuk bekerja dalam batasan-batasan tertentu untuk menciptakan karya yang lebih kohesif. Kuncinya adalah menemukan keseimbangan antara imajinasi dan keberpihakan. Dalam dunia yang semakin kompleks dan saling terhubung, kemampuan untuk berpikir secara kreatif dan kritis menjadi semakin penting. Olahraga dan seni menawarkan ruang bagi kita untuk mengembangkan imajinasi dan keberpihakan kita. Dengan menggabungkan kedua kekuatan ini, kita dapat menciptakan karya-karya yang menginspirasi, menantang, dan memperkaya kehidupan kita.

4.2. OLAHRAGA, SENI DAN KEPENULISAN

Olahraga, seni, dan kepenulisan sering dianggap sebagai tiga bidang terpisah dalam era modern yang serba cepat dan kompetitif ini. Namun, bila diteliti lebih lanjut akan menunjukkan bahwa ketiga disiplin ini saling terkait dan mendukung dalam pembentukan karakter dan ekspresi diri manusia. Ketiganya meningkatkan keterampilan sosial dan emosional, selain meningkatkan rasa hormat dan kepuasan pribadi. Karena pengaruhnya yang signifikan terhadap kesehatan fisik dan mental seseorang, olahraga adalah bagian penting dari kehidupan manusia. Olahraga tidak hanya meningkatkan stamina dan kebugaran tetapi juga mengajarkan prinsip penting seperti ketekunan, kerja sama, dan ketahanan. Menurut Santosa Giriwijoyo (2012) mengatakan Olahraga adalah kumpulan gerakan yang dilakukan secara teratur dan sistematis yang bertujuan untuk mempertahankan gerak (yang berarti mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (yang berarti meningkatkan kualitas hidup). Atlet sering menghadapi kesulitan dan kegagalan, yang mengajarkan mereka ketahanan dan cara menangani stres. Seringkali, aspek kehidupan lainnya, seperti seni dan kepenulisan. dapat menggunakan keterampilan yang diperoleh melalui latihan dan kompetisi yang intens.

Dalam berbagai bentuknya, seperti lukisan, musik, dan tari, seni memberikan sarana bagi orang untuk menyampaikan emosi dan ide-ide mereka. Seni adalah cara yang luar biasa untuk menyampaikan perasaan yang mungkin sulit diungkapkan dengan kata-kata. Dalam seni, proses kreatif melibatkan eksplorasi dan inovasi, yang memungkinkan orang untuk mengeksplorasi potensi mereka dan menemukan suara uk mereka sendiri. Seni juga dapat membantu mengatasi stres dan meningkatkan kesehatan mental, seperti terapi emosional.

Kepenulisan adalah alat komunikasi yang memungkinkan seseorang menyampaikan ide, pikiran, dan kisah dengan cara yang sistematis dan menyeluruh. Untuk menulis, selain keterampilan bahasa, Anda juga perlu memiliki kemampuan untuk merefleksikan pengalaman pribadi Anda dan memahami pandangan orang lain. Keterampilan berpikir kritis dan analitis serta kemampuan untuk berpikir introspektif dibangun melalui proses penulisan. Selain memberikan rasa kepuasan dan pencapaian yang mendalam, kepenulisan, seperti seni dan olahraga, juga memerlukan disiplin dan dedikasi. Ketiga bidang ini tidak hanya berdiri sendiri, tetapi juga saling menguntungkan. Misalnya, banyak atlet yang menemukan bahwa kemampuan disiplin dan fokus yang mereka pelajari selama bermain olahraga dapat digunakan untuk membuat karya seni dan kepenulisan. Sebaliknya, banyak penulis dan seniman yang menggunakan teknik relaksasi dan konsentrasi yang mereka pelajari dari olahraga untuk membuat karya mereka lebih baik.

Dengan banyak karya dan tulisan yang terinspirasi oleh pengalaman dan nilai-nilai yang diperoleh melalui aktivitas fisik, olahraga dapat menjadi sumber inspirasi bagi seni dan kepenulisan. Seni sering mencerminkan tema-tema olahraga, menyoroti keindahan dan dinamika gerakan serta tantangan yang dihadapi oleh atlet. Pada gilirannya, kepenulisan dapat menggambarkan perjalanan dan perkembangan karakter individu yang dilalui dalam olahraga dan seni, memberikan konteks dan narasi yang mendalam untuk pengalaman. Jadi bisa disimpulkan bahwa tiga elemen ini penting dalam kehidupan manusia. Tiga elemen ini membantu orang berkembang dan mengekspresikan diri mereka sendiri. Ketiganya saling terkait dan saling memperkaya, meskipun tampak berbeda pada awalnya. Olahraga dan olahraga membantu orang mengembangkan karakter dan disiplin, seni membantu mereka mengekspresikan emosi dan kreativitas, dan penulis membantu orang berkomunikasi dan merefleksikan pengalaman hidup mereka. Menggabungkan ketiga disiplin ini dalam kehidupan sehari-hari dapat sangat membantu kesejahteraan fisik, mental, dan emosional seseorang. Ini juga dapat memperbaiki kualitas hidup secara keseluruhan.

4.3 Olahraga Seni dan Makna
Olahraga dan seni merupakan dua unsur yang sulit dipisahkan, keduanya seringkali dihubungkan dalam satu peristiwa, namun dengan menggabungkan kedua unsur tersebut tidak jarang jika salah satu diantara penikmat kedua unsur tersebut mengalami perbedaan dalam memaknainya. Makna seni dan olahraga memiliki beberapa kesamaan dan perbedaan yang signifikan yang jarang penonton ketahui, kedua bidang ini menawarkan cara-cara unik bagi individu untuk mengekspresikan diri, merayakan kreativitas dan melibatkan emosional pelaku seni atau olahraga dengan para penonton. Tetapi beberapa pendapat ahli merasa bahwa olahraga tidak bisa disamakan dengan seni, ada pendapat bahwa olahraga tidak dapat menjadi sebuah bentuk seni karena bentuk seni apapun “setidaknya harus memungkinkan adanya kemungkinan ekspresi konsepsi mengenai isu-isu kehidupan seperti isu-isu moral, sosial dan politik”, sedangkan olahraga tidak memiliki kapasitas tersebut (Best 1980, 78). Senada dengan pendapat Best, Christopher Cordner. berpendapat bahwa olahraga tidak memiliki kapasitas untuk “mengekspresikan konsepsi masalah kehidupan” (Cordner 1988, 37). Namun Cordner mencoba menempatkan olahraga dan seni pada pijakan yang sama dengan memperkenalkan konsepsi makna yang lebih luas, dalam artian olahraga dan seni dapat menyampaikan makna, (Cordner 1988, 39). Ia menyimpulkan bahwa kita tidak mempunyai alasan kuat untuk mengatakan bahwa kemampuan seni membawa suatu makna mewakili perbedaan umum antara olahraga dan seni, karena setidaknya beberapa acara olahraga juga dapat membawa makna yang sama. Terlepas dari beberapa pendapat ahli yang telah saya cantumkan, saya bisa mengambil kesimpulan bahwa seseorang dapat menemukan sebuah seni dalam olahraga jika orang tersebut memahami atau mengetahui aturan atau cara bermain dari olahraga itu sendiri karena untuk melihat nilai seni, dibutuhkan interpretasi dari masing-masing penonton, penonton memiliki perspektif masing-dalam menilai keindahan yang dimiliki dalam suatu olahraga.

4.4 Olahraga, Seni, dan Tantangan Interpretasi
Interpretasi adalah proses memberikan makna atau penjelasan terhadap sesuatu, baik itu sebuah karya seni, teks, peristiwa, tindakan, atau fenomena lainnya. Interpretasi melibatkan analisis, penafsiran, dan pemahaman yang dipengaruhi oleh perspektif, latar belakang, dan pengalaman individu. Menurut (Setiamy&Deliani, 2019). Interpretasi adalah kemampuan dalam menafsirkan dan memahami makna dalam suatu masalah. Dalam menafsirkan sebuah pertandingan olahraga diperlukan pemahaman dalam bidang olahraga tersebut atau adanya dasar kecintaan pada sesuatu yang berhubungan dengan olahraga tersebut, Sebaliknya jika seseorang tidak mengetahui atau mengenal tentang olahraga tersebut, maka dia tidak akan mendapatkan esensi dari sebuah pertandingan. 

Olahraga dan seni ternyata memiliki cara interpretasi yang sama, sebagai contoh. Seseorang yang menonton pertandingan tenis atau baseball akan memahami permainan dengan lebih baik jika mereka melihat dan memahami taktik dan rencana apa yang dibuat oleh para pemainnya seiring berjalannya pertandingan, sama halnya, seseorang yang menonton sebuah pertunjukan akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang hal tersebut jika mereka memperhatikan dan melihat dari pilihan-pilihan komposisi yang dibuat pengarang ketika hal ini disajikan dalam peristiwa-peristiwa yang  berlangsung di atas panggung, mengetahui alasan mengapa pengarang menyusun drama sesuai dengan apa yang mereka lakukan, apa fungsi dramatis dari karakter-karakter yang berbeda, apa asumsi dan sikap pengarang mengungkapkannya melalui cara mereka menggambarkan tokoh-tokoh lakon dan interaksi mereka satu sama lain, dan seterusnya. Tetapi dalam menginterpretasikan nilai dalam olahraga lebih mudah karena dalam olahraga kita lebih mengetahui permainan dengan aturan-aturan yang sudah baku ketimbang melihat drama yang bahkan naskah dialognya tidak bisa kita tebak.

4.5 Olahraga bersifat sementara, sedangkan seni bertahan

Olahraga dan seni merupakan dua bidang yang mungkin terlihat berbeda, namun saling melengkapi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Olahraga, yaitu aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur, serta mempunyai dampak yang sangat besar terhadap kesehatan fisik dan mental. Di sisi lain, seni merupakan ekspresi kreativitas manusia dan dapat menumbuhkan pemikiran, imajinatif, kreativitas, dan empati. Sebuah drama biasanya dipentaskan secara terus-menerus dalam waktu yang lama, serta di tempat yang berbeda pada waktu yang sama. Sedangkan acara olahraga berlangsung hanya di satu tempat dan waktu yang singkat. Olahraga dan seni memiliki perbedaan dilihat dari segi ontologis. Pertandingan olahraga hanya bersifat sementara sedangkan semua karya seni mempunyai kapasitas untuk terus hidup hingga masa kini selama orang-orang menganggapnya menarik, akan ada perbedaan antara pengalaman pecinta seni dengan pengalaman penonton olahraga.


“The only constant is change.”- Heraclitus. Kutipan ini diartikan bahwa segala sesuatu di dunia bersifat sementara, termasuk olahraga, karena olahraga memiliki aturan, teknik, dan bahkan olahraga itu sendiri dapat berubah seiring waktu. Menurut pandangan saya, olahraga memang memiliki aspek yang bersifat sementara, karena ketika mengikuti pertandingan olahraga seorang atlet dibatasi oleh kemampuan fisik, performa yang berubah seiring berjalannya waktu, dan kondisi fisik yang terbatas, hal ini membuat karier olahraga bersifat sementara. Mengingat kembali pengalaman pribadi saya ketika mengikuti pertandingan voli saat sekolah menjadi bukti bahwa keterlibatan seseorang dalam suatu cabang olahraga bisa bersifat sementara. Pertandingan yang berlangsung singkat dan pergantian atlet setiap tahun membuat saya menyadari bahwa perjalanan seorang atlet itu terbatas. Seringkali saat menonton pertandingan sepak bola liga Indonesia, saya memperhatikan pernyataan para pelatih yang menekankan pentingnya istirahat dalam olahraga. Hal ini semakin diperkuat dengan fakta bahwa banyak atlet yang harus mengakhiri kariernya karena cedera. Selain itu, minat penonton terhadap pertandingan juga cenderung menurun ketika tayangan ulang, menunjukkan bahwa olahraga adalah sebuah peristiwa yang dinikmati secara langsung dibandingkan dengan ditonton berulang kali. Kurangnya minat penonton terhadap tayangan ulang pertandingan olahraga membuat saya menyimpulkan bahwa pengalaman menonton langsung olahraga memberikan sensasi yang jauh lebih menarik dan berkesan.

Olahraga lebih bersifat sementara, berbeda dengan seni yang memiliki nilai estetika abadi. Menurut Aristoteles, seni adalah ilmu pengetahuan tentang menciptakan  benda-benda yang indah. Dengan demikian, setiap karya seni memiliki potensi untuk menghadirkan keindahan dan nilai estetika yang dapat dinikmati oleh panca indera. Seni diciptakan untuk abadi dan menyentuh hati manusia secara mendalam. Pengalaman pribadi saya dalam mengagumi karya Nyoman Nuarta semakin memperkuat keyakinan ini. Ketekunan beliau dalam menciptakan patung-patung monumental, seperti Garuda Wisnu Kencana di Bali, membuktikan bahwa keindahan sebuah karya seni tidak hanya ditentukan oleh bahannya, melainkan juga oleh nilai estetik yang mendalam dan kemampuannya untuk bertahan melewati zaman. Dari sini, saya memahami bahwa seni memiliki kekuatan ekspresi yang abadi, mampu menginspirasi generasi demi generasi. Pada dasarnya, semua karya seni memang berbeda dengan acara olahraga, karena karya seni tidak bersifat sementara melainkan benda padat yang terbuat dari bahan yang tahan lama dan dapat memungkinkan untuk dikmati oleh generasi yang akan datang.

Bagi individu yang dihadapkan pada pilihan antara mengejar karir di bidang olahraga atau mendalami ilmu seni, pertanyaan tentang "olahraga atau seni" menjadi dilema yang cukup menantang. Manakah yang akan menghasilkan kesuksesan terbesar? Apakah fokus pada karir olahraga? menjadi seniman ternama? atau memiliki karir yang stabil? Pertanyaan-pertanyaan ini, pada akhirnya, bersifat subjektif dan bergantung pada nilai dan tujuan hidup individu. Mengikuti dunia olahaga dan seni keduanya merupakan pilar penting dalam kehidupan manusia. Olahraga membantu kita menjaga kesehatan fisik dan mental, sementara seni memperkaya jiwa dan memperluas wawasan. Keduanya memiliki peran yang krusial dalam membentuk kualitas hidup kita. Namun, seperti hal lainnya, penting untuk mengetahui porsi yang tepat agar kita dapat menikmati manfaat dari keduanya tanpa berlebihan.

Saya teringat dengan sabda Nabi Muhammad shollallahu, alaihi wa sallam mengatakan, “Sebaik-baik pekerjaan adalah pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri, bila dia tulus." Untaian kalimat ini ringkas dan bermakna, sangat menginspirasi saya dalam menentukan mana yang menjadi perjalanan sukses terbesar dalam hidup. Bagi saya, sukses dalam bidang apapun sama dan yang paling penting adalah bisa bermanfaat bagi orang lain. Oleh sebab itu, jika kau terpesona oleh dunia olahraga, kerjalah mimpi tersebut dengan penuh semangat, dan jika hatimu terpaut pada seni, perdalamlah dengan penuh makna. Baik melalui olahraga maupun seni, kamu memiliki potensi untuk memberikan manfaat bagi orang lain.

Selanjutnya, bagian terpenting dari sebuah arti bahwa olahraga bersifat sementara sedangkan seni bertahan, menurut saya, adalah usaha seseorang dalam mengartikan konteks tersebut menjadi bermanfaat, bukan hasilnya. Olahraga bagaikan api yang membakar semangat. Di lapangan, atlet beradu keringat, menunjukkan potensi dan ketangguhan mereka. Pertandingan penuh dengan atraksi fisik, momen-momen menegangkan, dan ledakan kegembiraan. Namun, seperti api, kilau olahraga bersifat sementara. Kemenangan dan kekalahan silih berganti, rekor terpecahkan dan tergantikan. Olahraga akan hidup di detik-detik perjuangan dan berakhir di detik kemenangan. Sementara itu, seni bagaikan ukiran abadi di batu. Lukisan, patung, dan karya seni lainnya mampu menembus batas waktu, menceritakan kisah dan menyampaikan pesan kepada generasi penerus. Dengan menyadari hal ini, saya terinspirasi untuk mengembangkan potensi saya tanpa sibuk memikirkan hasilnya. Saya beransumsi bahwa proses lebih utama daripada hasil, memang benar hasil juga sangatlah penting, karena hal itulah yang biasanya kasat mata dan biasa dinilai oleh orang lain yang melihat hasil akhir. Akan tetapi, saya berkeyakinan bahwa setiap keputusan adalah pilihan, saya memutuskan untuk berproses di bidang olahraga dan tetap mencintai seni. Dengan melakukan cara yang terbaik, maka hasil yang terbaik akan dirasakan kelak nanti. Saya juga pernah membaca quetos bahwa “Di arena olahraga, kita belajar tentang disiplin dan kerja keras. Di dunia seni, kita menemukan keindahan dan ekspresi diri. Keduanya esensial untuk membangun manusia yang utuh."

Sebagai penutup tulisan singkat ini, saya mengajukan sebuah definisi dari hasil yang saya ketahui dan dari pengalaman pribadi, tentang olahraga bersifat sementara sedangkan seni bersifat bertahan dalam hidupku. Menurut saya, acara olahraga, meskipun bersifat sementara dan terikat dengan waktu pertandingan, tetapi memberikan manfaat yang luar biasa bagi kesehatan tubuh manusia, baik secara jasmani maupun rohani. Di sisi lain, seni mempunyai kekuatan emosi yang lebih tahan lama. Karya seni, seperti patung, lukisan, musik, dan tarian, mampu bertahan dalam waktu yang lama, bahkan bisa di tonton berulang kali, menyentuh hati manusia masa kini dan generasi masa mendatang. Seni mempunyai nilai keindahan dan keesetikan tersendiri yang bisa dinikmati sebagai budaya di seluruh dunia. Kedua kekuatan ini, baik olahraga ataupun seni, memiliki peran penting dalam pengalaman hidup manusia. Keduanya saling mempengaruhi dan melengkapi serta mendorong generasi muda untuk menjadi individu yang berpotensi dan lebih menghargai keragaman budaya.

4.6 Olahraga, Seni dan Sejarah

Ingatlah bahwa seni masa lalu terus menarik perhatian penonton masa kini dengan cara yang tidak pernah bisa dilakukan oleh acara olahraga di masa lalu. Menurut pendapat saya, sifat acara olahraga yang fana dan relatif tidak dapat diaksesnya pertandingan di masa lalu berarti bahwa penggemar olahraga kurang tertarik pada acara olahraga besar di masa lalu, sedangkan pecinta seni kurang tertarik pada acara olahraga besar di masa lalu itu berarti tetap tertarik pada seni yang hebat. Hal ini terjadi karena tontonan olahraga bersifat kompetitif, dan hal ini merupakan inti dari perubahan dalam tontonan olahraga, yang paling menarik minat mereka adalah pertanyaan siapa yang akan menjadi pemenang “pada hari itu”. Berbeda halnya dengan seni. Sejarah seni rupa merupakan serangkaian gerakan dan tradisi di mana perkembangan masa lalu memunculkan perkembangan baru, menginspirasi dan mempengaruhi generasi seniman masa depan. Tidak heran kita terus tertarik pada seni besar di masa lalu.

Olahraga adalah segala bentuk aktivitas fisik yang dilakukan untuk melatih tubuh manusia secara sadar dan terencana, baik sebagai sarana kesehatan, permainan, maupun sebagai ajang kompetensi, yang bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani dalam mempertahankan kesehatan baik secara fisik maupun mental. Dalam suatu kesempatan, saya mengajukan pertanyaan kepada pelatih voli klub saya mengenai esensi olahraga. Saya ingat betul ketika bertanya pada pelatih voli saya, “Apa sebenarnya makna dari olahraga?” Beliau menjawab dengan bijak, Saat kita berolahraga, kita tidak hanya menggerakkan tubuh, tapi juga jiwa kita. Senyuman dan kesehatan yang kita dapatkan adalah hadiah dari upaya kita itulah mengapa olahraga begitu istimewa, karena memberikan manfaat yang jauh melampaui fisik semata. Mendengar jawaban tersebut saya bisa berpendapat bahwasannya olahraga itu penting bagi tubuh manusia karena memberikan segudang manfaat dalam kesehatan serta meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Karya seni tidak hanya sekedar obyek keindahan dan estetika, namun juga mengandung  pesan  mendalam tentang keberagaman kehidupan, kekayaan, dan  budaya di alam semesta. Sejarah seni yang saya ketahui dari hasil penelitian yang pernah saya baca bahwasannya sejarah seni membantu kita memahami identitas budaya suatu bangsa atau kelompok masyarakat. Dengan memahami konteks sejarahnya, kita dapat menghargai karya seni secara lebih mendalam dan menemukan makna yang lebih luas di balik keindahan visualnya. Dengan mengetahui penjelasan tersebut, saya bisa memaknai bahwa seni adalah sebuah karya seni yang mempunyai ciri khas tersendiri, dimana semua jenis kegiatan bisa dikatakan sebagai bentuk seni. Makna suatu karya seni dapat berbeda-beda tergantung pada sudut pandang yang melihat keindahan seni tersebut, dengan mempelajari sejarah seni kita dapat membuka jendela ke masa lalu, memahami nilai-nilai manusia, dan menghargai keindahan karya seni.

Setelah mempelajari sejarah olahraga, seni, dan sejarah secara mendalam, saya meninjau kembali dari pengetahuan yang saya dapatkan tentang olahraga, seni dan sejarah. Melihat dari hal tersebut, memang terdapat perbandingan namun juga terdapat kesamaaan, saya menemukan banyak kesamaan dan perbedaan menarik di antara ketiganya. Ketertarikan saya pada dunia olahraga semakin besar setelah menyaksikan bagaimana olahraga dapat menginspirasi banyak orang untuk hidup sehat dan meraih prestasi. Saya pun ingin berkontribusi dalam dunia olahraga dengan mempelajari sejarahnya dan mengembangkan karier di bidang ini yaitu dengan mengikuti beberapa club latihan bola voli. Di sisi lain, kekaguman saya pada karya-karya Nyoman Nuarta telah membuka mata saya akan keindahan seni rupa dan pentingnya melestarikan keberagaman budaya Indonesia. Opini saya terkait olahraga dan seni tidak lain adalah olahraga dan seni merupakan suatu hal yang sangat menginspirasi para penonton dan penggemar di bidang yang mereka minati. Walaupun ada beberapa perbedaan tidak menjadi penghalang untuk menilai salah satu buruk, karena pada dasarnya bidang olahraga dan seni keduanya memiliki kontribusi yang positif bagi individu dan masyarakat.

Berdasarkan studi dan pengalaman pribadi, saya percaya bahwa olahraga, seni, dan sejarah memiliki peran penting dalam membentuk pengalaman manusia. Dengan memahami ketiga bidang ini, kita dapat lebih menghargai kekayaan budaya yang tercermin dalam olahraga dan seni. Kedua aspek ini sangat penting untuk kesejahteraan kita. Selain itu, praktik olahraga dan seni dalam kehidupan sehari-hari dapat meningkatkan kualitas hidup dan memperkaya pengalaman hidup kita.

4.7 Perbedaan Olahraga dan Seni

Karya seni diproduksi dengan tujuan untuk menciptakan efek estetis yang menarik, dan lebih jauh lagi melibatkan penonton dengan membangkitkan rasa ingin tahu mereka tentang makna karya tersebut. Berbeda dengan acara olahraga, karya seni cenderung bertentangan dengan sikap keberpihakan, sehingga mendorong suasana kontemplasi yang tidak memihak. Faktor penting di sini adalah bahwa seni mengharuskan pemirsa terlibat dengan subjek sebuah karya melalui media artistik—media yang menuntut upaya imajinatif dari pihak pemirsa, sehingga menghasilkan mode perhatian yang menggabungkan persepsi dan imajinasi. Mereka yang berkecimpung dalam seni sering kali dibawa ke dalam dunia khayalan orang-orang dan tempat-tempat, berbeda dengan mereka yang menonton olahraga, yang secara langsung sadar akan kenyataan, dan melihatnya dengan cara biasa.
 
Perbedaan Olahraga dan Seni menurut para ahli :
Gris (1989, 214–5) membedakan antara apa yang disebutnya sebagai makna “alami” yaitu jenis makna yang dimiliki awan dalam menandakan hujan) dan “non-alami” yaitu makna yang dimaksudkan oleh tanda-tanda manusia, sinyal, pernyataan, dan sarana komunikasi yang disengaja lainnya.
“Pertandingan olahraga dan karya musik sama-sama memiliki struktur dan alur cerita yang jelas. Dalam pertandingan olahraga, penonton mengikuti perkembangan skor dan aksi para pemain, sedangkan dalam karya musik, penonton mengikuti perkembangan melodi, harmoni, dan ritme.” (Snowdon, 2013, 89)
Menurut Hans Ulrich Gumbrecht, 2006 : “[c]bertentangan dengan banyak akademis … ‘bacaan’ olahraga, kompetisi atletik tidak mengungkapkan apa pun dan oleh karena itu tidak menawarkan apa pun untuk dibaca. Dengan menafsirkan bentuk dan fungsi tubuh ini dan mengubahnya menjadi makna, kita berisiko mengurangi, atau malah menghancurkan, kesenangan unik yang kita rasakan dalam pertandingan atletik.” Hans Ulrich Gumbrecht, (2006, 68.)
 
Perbedaan antara hal-hal khusus dan jenis-jenis yang diterapkan pada seni telah dijelaskan oleh Richard Wollheim (1980, 74–84) dan Nicholas Wolterstorff (1980, 34–41).
a. Menurut Richard Wollheim, 1980:
Hal – hal khusus : Merupakan ciri-ciri unik dan individual yang membedakan satu karya seni dengan karya seni lainnya. Hal ini mencakup aspek-aspek seperti gaya, teknik, komposisi, dan subjek matter.
Jenis – jenis : Merupakan kategori umum yang mengelompokkan karya seni berdasarkan kesamaan ciri-ciri tertentu. Contoh jenis seni termasuk lukisan potret, lukisan abstrak, patung figuratif, dan patung abstrak.
Richard Wollheim lebih menekankan pada karya seni itu sendiri dan bagaimana ciri-cirinya yang unik membedakannya dari karya seni lain.

b. Menurut Nicholas Wolterstorff, 1980:
Hal – hal khusus : Merupakan ciri-ciri karya seni yang membuatnya sesuai dengan jenis seni tertentu. Ciri-ciri ini ditentukan oleh konvensi dan praktik dalam dunia seni.
Jenis – jenis : Merupakan kategori seni yang didefinisikan oleh aturan dan norma yang disepakati dalam komunitas seni. Aturan dan norma ini menentukan apa yang dianggap sebagai karya seni yang sah dalam jenis tersebut.
Nicholas Wolterstorff lebih menekankan pada konteks di mana seni diciptakan dan dipahami, dan bagaimana karya seni harus sesuai dengan aturan dan norma jenis seni tertentu untuk dianggap sah.

c. Kesimpulan :
Baik Wollheim dan Wolterstorff memberikan wawasan penting tentang bagaimana kita memahami hal-hal khusus dan jenis-jenis dalam seni. Pandangan Wollheim membantu kita untuk menghargai keunikan dan individualitas setiap karya seni, sedangkan pandangan Wolterstorff membantu kita untuk memahami bagaimana karya seni dimaknai dalam konteks dunia seni.
 
Referensi:
Gris, Paul. 1989. Artinya. Di Studi di Jalan Kata-kata, ed. Paul Grice, 213–223. Cambridge, MA: Pers Universitas Harvard.
Gumbrecht, Hans Ulrich. 2006. Memuji Kecantikan Atletik. London: Belknap Press dari Harvard University Press.
Snowdon, Paul. 2013. Olahraga dan Kehidupan. Dalam Suplemen Royal Institute of Philosophy: Filsafat dan Olahraga Nomor 73, ed. Anthony O’Hear, 79–98. Cambridge: Pers Universitas Cambridge.
Wollheim, Richard. 1980. Seni dan Objeknya, Edisi ke-2, Cambridge: Cambridge University Press.
Wolterstorff, Nicholas. 1980. Karya dan Dunia Seni. Oxford: Clarendon Pers.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun