Mohon tunggu...
Irna Ningsih
Irna Ningsih Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mempunyai hobi membaca berbagai karya buku dan artikel. Memiliki watak yang pendiam tetapi mudah berkomunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbandingan Olahraga dan Seni

10 Agustus 2024   06:17 Diperbarui: 11 Agustus 2024   15:16 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Olahraga adalah segala bentuk aktivitas fisik yang dilakukan untuk melatih tubuh manusia secara sadar dan terencana, baik sebagai sarana kesehatan, permainan, maupun sebagai ajang kompetensi, yang bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani dalam mempertahankan kesehatan baik secara fisik maupun mental. Dalam suatu kesempatan, saya mengajukan pertanyaan kepada pelatih voli klub saya mengenai esensi olahraga. Saya ingat betul ketika bertanya pada pelatih voli saya, “Apa sebenarnya makna dari olahraga?” Beliau menjawab dengan bijak, Saat kita berolahraga, kita tidak hanya menggerakkan tubuh, tapi juga jiwa kita. Senyuman dan kesehatan yang kita dapatkan adalah hadiah dari upaya kita itulah mengapa olahraga begitu istimewa, karena memberikan manfaat yang jauh melampaui fisik semata. Mendengar jawaban tersebut saya bisa berpendapat bahwasannya olahraga itu penting bagi tubuh manusia karena memberikan segudang manfaat dalam kesehatan serta meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Karya seni tidak hanya sekedar obyek keindahan dan estetika, namun juga mengandung  pesan  mendalam tentang keberagaman kehidupan, kekayaan, dan  budaya di alam semesta. Sejarah seni yang saya ketahui dari hasil penelitian yang pernah saya baca bahwasannya sejarah seni membantu kita memahami identitas budaya suatu bangsa atau kelompok masyarakat. Dengan memahami konteks sejarahnya, kita dapat menghargai karya seni secara lebih mendalam dan menemukan makna yang lebih luas di balik keindahan visualnya. Dengan mengetahui penjelasan tersebut, saya bisa memaknai bahwa seni adalah sebuah karya seni yang mempunyai ciri khas tersendiri, dimana semua jenis kegiatan bisa dikatakan sebagai bentuk seni. Makna suatu karya seni dapat berbeda-beda tergantung pada sudut pandang yang melihat keindahan seni tersebut, dengan mempelajari sejarah seni kita dapat membuka jendela ke masa lalu, memahami nilai-nilai manusia, dan menghargai keindahan karya seni.

Setelah mempelajari sejarah olahraga, seni, dan sejarah secara mendalam, saya meninjau kembali dari pengetahuan yang saya dapatkan tentang olahraga, seni dan sejarah. Melihat dari hal tersebut, memang terdapat perbandingan namun juga terdapat kesamaaan, saya menemukan banyak kesamaan dan perbedaan menarik di antara ketiganya. Ketertarikan saya pada dunia olahraga semakin besar setelah menyaksikan bagaimana olahraga dapat menginspirasi banyak orang untuk hidup sehat dan meraih prestasi. Saya pun ingin berkontribusi dalam dunia olahraga dengan mempelajari sejarahnya dan mengembangkan karier di bidang ini yaitu dengan mengikuti beberapa club latihan bola voli. Di sisi lain, kekaguman saya pada karya-karya Nyoman Nuarta telah membuka mata saya akan keindahan seni rupa dan pentingnya melestarikan keberagaman budaya Indonesia. Opini saya terkait olahraga dan seni tidak lain adalah olahraga dan seni merupakan suatu hal yang sangat menginspirasi para penonton dan penggemar di bidang yang mereka minati. Walaupun ada beberapa perbedaan tidak menjadi penghalang untuk menilai salah satu buruk, karena pada dasarnya bidang olahraga dan seni keduanya memiliki kontribusi yang positif bagi individu dan masyarakat.

Berdasarkan studi dan pengalaman pribadi, saya percaya bahwa olahraga, seni, dan sejarah memiliki peran penting dalam membentuk pengalaman manusia. Dengan memahami ketiga bidang ini, kita dapat lebih menghargai kekayaan budaya yang tercermin dalam olahraga dan seni. Kedua aspek ini sangat penting untuk kesejahteraan kita. Selain itu, praktik olahraga dan seni dalam kehidupan sehari-hari dapat meningkatkan kualitas hidup dan memperkaya pengalaman hidup kita.

4.7 Perbedaan Olahraga dan Seni

Karya seni diproduksi dengan tujuan untuk menciptakan efek estetis yang menarik, dan lebih jauh lagi melibatkan penonton dengan membangkitkan rasa ingin tahu mereka tentang makna karya tersebut. Berbeda dengan acara olahraga, karya seni cenderung bertentangan dengan sikap keberpihakan, sehingga mendorong suasana kontemplasi yang tidak memihak. Faktor penting di sini adalah bahwa seni mengharuskan pemirsa terlibat dengan subjek sebuah karya melalui media artistik—media yang menuntut upaya imajinatif dari pihak pemirsa, sehingga menghasilkan mode perhatian yang menggabungkan persepsi dan imajinasi. Mereka yang berkecimpung dalam seni sering kali dibawa ke dalam dunia khayalan orang-orang dan tempat-tempat, berbeda dengan mereka yang menonton olahraga, yang secara langsung sadar akan kenyataan, dan melihatnya dengan cara biasa.
 
Perbedaan Olahraga dan Seni menurut para ahli :
Gris (1989, 214–5) membedakan antara apa yang disebutnya sebagai makna “alami” yaitu jenis makna yang dimiliki awan dalam menandakan hujan) dan “non-alami” yaitu makna yang dimaksudkan oleh tanda-tanda manusia, sinyal, pernyataan, dan sarana komunikasi yang disengaja lainnya.
“Pertandingan olahraga dan karya musik sama-sama memiliki struktur dan alur cerita yang jelas. Dalam pertandingan olahraga, penonton mengikuti perkembangan skor dan aksi para pemain, sedangkan dalam karya musik, penonton mengikuti perkembangan melodi, harmoni, dan ritme.” (Snowdon, 2013, 89)
Menurut Hans Ulrich Gumbrecht, 2006 : “[c]bertentangan dengan banyak akademis … ‘bacaan’ olahraga, kompetisi atletik tidak mengungkapkan apa pun dan oleh karena itu tidak menawarkan apa pun untuk dibaca. Dengan menafsirkan bentuk dan fungsi tubuh ini dan mengubahnya menjadi makna, kita berisiko mengurangi, atau malah menghancurkan, kesenangan unik yang kita rasakan dalam pertandingan atletik.” Hans Ulrich Gumbrecht, (2006, 68.)
 
Perbedaan antara hal-hal khusus dan jenis-jenis yang diterapkan pada seni telah dijelaskan oleh Richard Wollheim (1980, 74–84) dan Nicholas Wolterstorff (1980, 34–41).
a. Menurut Richard Wollheim, 1980:
Hal – hal khusus : Merupakan ciri-ciri unik dan individual yang membedakan satu karya seni dengan karya seni lainnya. Hal ini mencakup aspek-aspek seperti gaya, teknik, komposisi, dan subjek matter.
Jenis – jenis : Merupakan kategori umum yang mengelompokkan karya seni berdasarkan kesamaan ciri-ciri tertentu. Contoh jenis seni termasuk lukisan potret, lukisan abstrak, patung figuratif, dan patung abstrak.
Richard Wollheim lebih menekankan pada karya seni itu sendiri dan bagaimana ciri-cirinya yang unik membedakannya dari karya seni lain.

b. Menurut Nicholas Wolterstorff, 1980:
Hal – hal khusus : Merupakan ciri-ciri karya seni yang membuatnya sesuai dengan jenis seni tertentu. Ciri-ciri ini ditentukan oleh konvensi dan praktik dalam dunia seni.
Jenis – jenis : Merupakan kategori seni yang didefinisikan oleh aturan dan norma yang disepakati dalam komunitas seni. Aturan dan norma ini menentukan apa yang dianggap sebagai karya seni yang sah dalam jenis tersebut.
Nicholas Wolterstorff lebih menekankan pada konteks di mana seni diciptakan dan dipahami, dan bagaimana karya seni harus sesuai dengan aturan dan norma jenis seni tertentu untuk dianggap sah.

c. Kesimpulan :
Baik Wollheim dan Wolterstorff memberikan wawasan penting tentang bagaimana kita memahami hal-hal khusus dan jenis-jenis dalam seni. Pandangan Wollheim membantu kita untuk menghargai keunikan dan individualitas setiap karya seni, sedangkan pandangan Wolterstorff membantu kita untuk memahami bagaimana karya seni dimaknai dalam konteks dunia seni.
 
Referensi:
Gris, Paul. 1989. Artinya. Di Studi di Jalan Kata-kata, ed. Paul Grice, 213–223. Cambridge, MA: Pers Universitas Harvard.
Gumbrecht, Hans Ulrich. 2006. Memuji Kecantikan Atletik. London: Belknap Press dari Harvard University Press.
Snowdon, Paul. 2013. Olahraga dan Kehidupan. Dalam Suplemen Royal Institute of Philosophy: Filsafat dan Olahraga Nomor 73, ed. Anthony O’Hear, 79–98. Cambridge: Pers Universitas Cambridge.
Wollheim, Richard. 1980. Seni dan Objeknya, Edisi ke-2, Cambridge: Cambridge University Press.
Wolterstorff, Nicholas. 1980. Karya dan Dunia Seni. Oxford: Clarendon Pers.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun