Mohon tunggu...
Irna Ningsih
Irna Ningsih Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mempunyai hobi membaca berbagai karya buku dan artikel. Memiliki watak yang pendiam tetapi mudah berkomunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbandingan Olahraga dan Seni

10 Agustus 2024   06:17 Diperbarui: 11 Agustus 2024   15:16 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Olahraga dan seni ternyata memiliki cara interpretasi yang sama, sebagai contoh. Seseorang yang menonton pertandingan tenis atau baseball akan memahami permainan dengan lebih baik jika mereka melihat dan memahami taktik dan rencana apa yang dibuat oleh para pemainnya seiring berjalannya pertandingan, sama halnya, seseorang yang menonton sebuah pertunjukan akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang hal tersebut jika mereka memperhatikan dan melihat dari pilihan-pilihan komposisi yang dibuat pengarang ketika hal ini disajikan dalam peristiwa-peristiwa yang  berlangsung di atas panggung, mengetahui alasan mengapa pengarang menyusun drama sesuai dengan apa yang mereka lakukan, apa fungsi dramatis dari karakter-karakter yang berbeda, apa asumsi dan sikap pengarang mengungkapkannya melalui cara mereka menggambarkan tokoh-tokoh lakon dan interaksi mereka satu sama lain, dan seterusnya. Tetapi dalam menginterpretasikan nilai dalam olahraga lebih mudah karena dalam olahraga kita lebih mengetahui permainan dengan aturan-aturan yang sudah baku ketimbang melihat drama yang bahkan naskah dialognya tidak bisa kita tebak.

4.5 Olahraga bersifat sementara, sedangkan seni bertahan

Olahraga dan seni merupakan dua bidang yang mungkin terlihat berbeda, namun saling melengkapi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Olahraga, yaitu aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur, serta mempunyai dampak yang sangat besar terhadap kesehatan fisik dan mental. Di sisi lain, seni merupakan ekspresi kreativitas manusia dan dapat menumbuhkan pemikiran, imajinatif, kreativitas, dan empati. Sebuah drama biasanya dipentaskan secara terus-menerus dalam waktu yang lama, serta di tempat yang berbeda pada waktu yang sama. Sedangkan acara olahraga berlangsung hanya di satu tempat dan waktu yang singkat. Olahraga dan seni memiliki perbedaan dilihat dari segi ontologis. Pertandingan olahraga hanya bersifat sementara sedangkan semua karya seni mempunyai kapasitas untuk terus hidup hingga masa kini selama orang-orang menganggapnya menarik, akan ada perbedaan antara pengalaman pecinta seni dengan pengalaman penonton olahraga.


“The only constant is change.”- Heraclitus. Kutipan ini diartikan bahwa segala sesuatu di dunia bersifat sementara, termasuk olahraga, karena olahraga memiliki aturan, teknik, dan bahkan olahraga itu sendiri dapat berubah seiring waktu. Menurut pandangan saya, olahraga memang memiliki aspek yang bersifat sementara, karena ketika mengikuti pertandingan olahraga seorang atlet dibatasi oleh kemampuan fisik, performa yang berubah seiring berjalannya waktu, dan kondisi fisik yang terbatas, hal ini membuat karier olahraga bersifat sementara. Mengingat kembali pengalaman pribadi saya ketika mengikuti pertandingan voli saat sekolah menjadi bukti bahwa keterlibatan seseorang dalam suatu cabang olahraga bisa bersifat sementara. Pertandingan yang berlangsung singkat dan pergantian atlet setiap tahun membuat saya menyadari bahwa perjalanan seorang atlet itu terbatas. Seringkali saat menonton pertandingan sepak bola liga Indonesia, saya memperhatikan pernyataan para pelatih yang menekankan pentingnya istirahat dalam olahraga. Hal ini semakin diperkuat dengan fakta bahwa banyak atlet yang harus mengakhiri kariernya karena cedera. Selain itu, minat penonton terhadap pertandingan juga cenderung menurun ketika tayangan ulang, menunjukkan bahwa olahraga adalah sebuah peristiwa yang dinikmati secara langsung dibandingkan dengan ditonton berulang kali. Kurangnya minat penonton terhadap tayangan ulang pertandingan olahraga membuat saya menyimpulkan bahwa pengalaman menonton langsung olahraga memberikan sensasi yang jauh lebih menarik dan berkesan.

Olahraga lebih bersifat sementara, berbeda dengan seni yang memiliki nilai estetika abadi. Menurut Aristoteles, seni adalah ilmu pengetahuan tentang menciptakan  benda-benda yang indah. Dengan demikian, setiap karya seni memiliki potensi untuk menghadirkan keindahan dan nilai estetika yang dapat dinikmati oleh panca indera. Seni diciptakan untuk abadi dan menyentuh hati manusia secara mendalam. Pengalaman pribadi saya dalam mengagumi karya Nyoman Nuarta semakin memperkuat keyakinan ini. Ketekunan beliau dalam menciptakan patung-patung monumental, seperti Garuda Wisnu Kencana di Bali, membuktikan bahwa keindahan sebuah karya seni tidak hanya ditentukan oleh bahannya, melainkan juga oleh nilai estetik yang mendalam dan kemampuannya untuk bertahan melewati zaman. Dari sini, saya memahami bahwa seni memiliki kekuatan ekspresi yang abadi, mampu menginspirasi generasi demi generasi. Pada dasarnya, semua karya seni memang berbeda dengan acara olahraga, karena karya seni tidak bersifat sementara melainkan benda padat yang terbuat dari bahan yang tahan lama dan dapat memungkinkan untuk dikmati oleh generasi yang akan datang.

Bagi individu yang dihadapkan pada pilihan antara mengejar karir di bidang olahraga atau mendalami ilmu seni, pertanyaan tentang "olahraga atau seni" menjadi dilema yang cukup menantang. Manakah yang akan menghasilkan kesuksesan terbesar? Apakah fokus pada karir olahraga? menjadi seniman ternama? atau memiliki karir yang stabil? Pertanyaan-pertanyaan ini, pada akhirnya, bersifat subjektif dan bergantung pada nilai dan tujuan hidup individu. Mengikuti dunia olahaga dan seni keduanya merupakan pilar penting dalam kehidupan manusia. Olahraga membantu kita menjaga kesehatan fisik dan mental, sementara seni memperkaya jiwa dan memperluas wawasan. Keduanya memiliki peran yang krusial dalam membentuk kualitas hidup kita. Namun, seperti hal lainnya, penting untuk mengetahui porsi yang tepat agar kita dapat menikmati manfaat dari keduanya tanpa berlebihan.

Saya teringat dengan sabda Nabi Muhammad shollallahu, alaihi wa sallam mengatakan, “Sebaik-baik pekerjaan adalah pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri, bila dia tulus." Untaian kalimat ini ringkas dan bermakna, sangat menginspirasi saya dalam menentukan mana yang menjadi perjalanan sukses terbesar dalam hidup. Bagi saya, sukses dalam bidang apapun sama dan yang paling penting adalah bisa bermanfaat bagi orang lain. Oleh sebab itu, jika kau terpesona oleh dunia olahraga, kerjalah mimpi tersebut dengan penuh semangat, dan jika hatimu terpaut pada seni, perdalamlah dengan penuh makna. Baik melalui olahraga maupun seni, kamu memiliki potensi untuk memberikan manfaat bagi orang lain.

Selanjutnya, bagian terpenting dari sebuah arti bahwa olahraga bersifat sementara sedangkan seni bertahan, menurut saya, adalah usaha seseorang dalam mengartikan konteks tersebut menjadi bermanfaat, bukan hasilnya. Olahraga bagaikan api yang membakar semangat. Di lapangan, atlet beradu keringat, menunjukkan potensi dan ketangguhan mereka. Pertandingan penuh dengan atraksi fisik, momen-momen menegangkan, dan ledakan kegembiraan. Namun, seperti api, kilau olahraga bersifat sementara. Kemenangan dan kekalahan silih berganti, rekor terpecahkan dan tergantikan. Olahraga akan hidup di detik-detik perjuangan dan berakhir di detik kemenangan. Sementara itu, seni bagaikan ukiran abadi di batu. Lukisan, patung, dan karya seni lainnya mampu menembus batas waktu, menceritakan kisah dan menyampaikan pesan kepada generasi penerus. Dengan menyadari hal ini, saya terinspirasi untuk mengembangkan potensi saya tanpa sibuk memikirkan hasilnya. Saya beransumsi bahwa proses lebih utama daripada hasil, memang benar hasil juga sangatlah penting, karena hal itulah yang biasanya kasat mata dan biasa dinilai oleh orang lain yang melihat hasil akhir. Akan tetapi, saya berkeyakinan bahwa setiap keputusan adalah pilihan, saya memutuskan untuk berproses di bidang olahraga dan tetap mencintai seni. Dengan melakukan cara yang terbaik, maka hasil yang terbaik akan dirasakan kelak nanti. Saya juga pernah membaca quetos bahwa “Di arena olahraga, kita belajar tentang disiplin dan kerja keras. Di dunia seni, kita menemukan keindahan dan ekspresi diri. Keduanya esensial untuk membangun manusia yang utuh."

Sebagai penutup tulisan singkat ini, saya mengajukan sebuah definisi dari hasil yang saya ketahui dan dari pengalaman pribadi, tentang olahraga bersifat sementara sedangkan seni bersifat bertahan dalam hidupku. Menurut saya, acara olahraga, meskipun bersifat sementara dan terikat dengan waktu pertandingan, tetapi memberikan manfaat yang luar biasa bagi kesehatan tubuh manusia, baik secara jasmani maupun rohani. Di sisi lain, seni mempunyai kekuatan emosi yang lebih tahan lama. Karya seni, seperti patung, lukisan, musik, dan tarian, mampu bertahan dalam waktu yang lama, bahkan bisa di tonton berulang kali, menyentuh hati manusia masa kini dan generasi masa mendatang. Seni mempunyai nilai keindahan dan keesetikan tersendiri yang bisa dinikmati sebagai budaya di seluruh dunia. Kedua kekuatan ini, baik olahraga ataupun seni, memiliki peran penting dalam pengalaman hidup manusia. Keduanya saling mempengaruhi dan melengkapi serta mendorong generasi muda untuk menjadi individu yang berpotensi dan lebih menghargai keragaman budaya.

4.6 Olahraga, Seni dan Sejarah

Ingatlah bahwa seni masa lalu terus menarik perhatian penonton masa kini dengan cara yang tidak pernah bisa dilakukan oleh acara olahraga di masa lalu. Menurut pendapat saya, sifat acara olahraga yang fana dan relatif tidak dapat diaksesnya pertandingan di masa lalu berarti bahwa penggemar olahraga kurang tertarik pada acara olahraga besar di masa lalu, sedangkan pecinta seni kurang tertarik pada acara olahraga besar di masa lalu itu berarti tetap tertarik pada seni yang hebat. Hal ini terjadi karena tontonan olahraga bersifat kompetitif, dan hal ini merupakan inti dari perubahan dalam tontonan olahraga, yang paling menarik minat mereka adalah pertanyaan siapa yang akan menjadi pemenang “pada hari itu”. Berbeda halnya dengan seni. Sejarah seni rupa merupakan serangkaian gerakan dan tradisi di mana perkembangan masa lalu memunculkan perkembangan baru, menginspirasi dan mempengaruhi generasi seniman masa depan. Tidak heran kita terus tertarik pada seni besar di masa lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun