Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Jaga Kesehatan Mata dengan Vitamin dan Mineral Ini

28 Oktober 2023   07:00 Diperbarui: 28 Oktober 2023   09:50 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mata sehat (Sumber: Amanda Dalbjorn via unsplash.com)

Meski terkesan memberikan kepraktisan dalam menunjang aktivitas, nyatanya tren gaya hidup digital semacam ini pada akhirnya akan mempengaruhi kesehatan mata para penggunanya.

Apa Itu Sinar Biru, Sumber, dan Efeknya terhadap Mata?

Sebelum membahas blue light dan efeknya terhadap kesehatan mata, mari kita refresh sedikit mengenai cahaya. Dalam konteks fisika, cahaya/sinar merupakan radiasi elektromagnetik dari susunan partikel elektromagnetik (foton) yang bergerak dalam gelombang dan memancarkan energi dengan rentang dan kekuatan yang bervariasi. Semakin pendek gelombang, semakin besar energinya.

Berdasarkan panjang gelombangnya, cahaya dibagi menjadi beberapa kategori besar yakni Sinar Gamma (kurang dari 0.01 nm), Sinar-X (0.01 - 10 nm), Sinar Tampak (380 - 760 nm), Sinar Inframerah (760 - 10,000 nm). Di atas 10,000 nm merupakan gelombang radio.

Ilustrasi spektrum cahaya & anatomi mata (Sumber: jurnal Blue Light Exposure: Ocular Hazards and Prevention - A Narrative Review)
Ilustrasi spektrum cahaya & anatomi mata (Sumber: jurnal Blue Light Exposure: Ocular Hazards and Prevention - A Narrative Review)

Mata manusia hanya dapat melihat sinar tampak mulai dari sinar ungu (380 nm) hingga sinar merah (760 nm) atau sering dikenal dengan 7 warna pelangi 'mejikuhibiniu'. Sinar biru memiliki pita energi tertinggi dalam Sinar Tampak (380 - 500 nm) dan dibagi menjadi 2 kategori yakni biru-ungu (380 - 450 nm) yang dikenal juga sebagai High Energy Violet (HEV) dan Biru-Pirus (450 - 500 nm).

Kedua sinar biru ini mampu melewati kornea dan lensa mata hingga sampai retina. Pada beberapa penelitian terhadap hewan uji, sinar biru-ungu dapat memicu kerusakan struktur retina. Sementara Sinar Biru-Pirus dapat mempengaruhi dan mengganggu level hormon melatonin dalam tubuh.

Hormon ini berperan dalam pengaturan ritme sirkadian tubuh, yakni pola alamiah tubuh manusia yang berulang setiap 24 jam, yang mempengaruhi suasana hati, energi, dan fungsi tubuh. Singkatnya, tubuh bisa membaca dan bereaksi saat siang atau malam tiba.

Sumber sinar biru ini dapat berasal dari alam (matahari) maupun buatan (teknologi LED pada layar televisi, komputer, laptop, tablet, dan smartphone). Paparan sinar biru dapat berefek negatif pada kesehatan mata, tergantung panjang gelombang, jarak, dan durasi paparan.

Vitamin & Mineral untuk Kesehatan Mata

Upaya menjaga kesehatan mata bisa dilakukan dengan cara dari eksternal maupun internal tubuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun