Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Dear "Anker", Please Stop Kebiasaan Buruk Ini

13 Oktober 2023   12:56 Diperbarui: 13 Oktober 2023   17:06 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada alasan mengapa penumpang dilarang makan dan minum di dalam gerbong KRL, yakni untuk menghindari gerbong menjadi kotor karena remahan makanan / tumpahan minuman / sampah.

Tapi ada saja penumpang yang cuek dan terang-terangan nyampah di dalam gerbong. Hal ini jelas akan membuat penumpang lain merasa tidak nyaman. Meskipun di dalam gerbong ada petugas kebersihan yang selalu membersihkan gerbong menjelang tiba di stasiun akhir, alangkah baiknya jika para penumpang KRL juga turut menjaga kebersihan gerbong.

5. Mencuri hingga Berbuat Asusila

Dua kelakuan minus ini seringkali dijumpai justru di saat jam sibuk. Jujur saya tak habis pikir bahwa si pelaku seberani itu mengambil risiko diamuk massa akibat melancarkan aksinya.

Maka tak heran Pak Masinis selalu memberikan peringatan melalui mikrofon supaya penumpang selalu waspada terhadap barang bawaan atau orang-orang yang mencurigakan, terutama disaat kondisi gerbong padat penumpang.

Untungnya sampai saat ini saya tidak pernah (dan semoga tidak akan) menemui orang yang melakukan kedua hal ini.

Pentingnya Ketertiban & Toleransi di Transportasi Publik

Well, kewajiban menjaga ketertiban & bertoleransi tidak hanya di KRL, tapi juga transportasi publik lainnya. Setiap penumpang wajib mematuhi aturan yang sudah ditetapkan oleh pengelola transportasi publik. Semua aturan itu tentunya untuk kenyamanan dan keamanan bersama.

Kita sering mengeluhkan bahwa transportasi publik kurang nyaman sehingga sampai saat ini masih banyak orang yang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. Ujung-ujungnya, banyaknya volume kendaraan dijadikan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kemacetan dan polusi udara.

Sebelum kita berkoar-koar soal transportasi publik yang tidak nyaman, sudahkah kita bercermin apakah kita telah menjadi penumpang yang tertib sehingga membuat orang lain ikut merasa nyaman saat menggunakan tranpsortasi publik?

Cherio!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun