Saat menulis skripsi, pastinya kita akan banyak dan sering membaca untuk memperoleh sumber-sumber yang valid yang mendukung isi skripsi kita. Dengan sering membaca, kosakata kita akan semakin luas. Kosakata yang luas akan memudahkan kita dalam menuliskan bahasan dan hasil analisis atas korelasi antara teori, data, dan simpulan kita.
5. Mengembangkan karakter/kepribadian mahasiswa
Penyusunan skripsi umumnya dapat dilakukan secara individu maupun berkelompok. Hal ini menuntut kita untuk berdiskusi dengan teman-teman lain atau dosen pembimbing.
Dari interaksi dan komunikasi ini, kita bisa melihat bahwa setiap orang yang kita temui memiliki kepribadian, sifat, maupun pemikiran yang berbeda. Perbedaan-perbedaan itu pada akhirnya akan melatih kita untuk melakukan pendekatan yang berbeda pula dalam menghadapi orang-orang tertentu.
Selain itu, skripsi juga dapat melatih kita untuk disiplin menjalankan pekerjaan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun. Dengan demikian, kita bisa menyelesaikan setiap tahapan dengan tepat waktu.
Mahasiswa Jangan Terlena, Universitas Jangan Semena-mena
Saya pribadi menyambut baik kebijakan Pak Menteri Nadiem Makarim ini, karena menurut saya tidak semua jurusan di perguruan tinggi cocok untuk menerapkan skripsi sebagai tugas akhir / syarat kelulusan bagi mahasiswa program S1 maupun D4, apalagi dengan ilmu pengetahuan yang kini semakin berkembang dan tantangan dunia kerja yang semakin beragam.
Namun, meskipun kini skripsi tak lagi menjadi syarat mutlak kelulusan mahasiswa program sarjana/sarjana terapan, mahasiswa harus tetap ingat yang disampaikan oleh Pak Menteri, bahwa bentuk tugas akhir kini diserahkan kepada masing-masing universitas. Apa pun bentuk tugas akhirnya (skripsi/prototipe/proyek dan/atau lainnya), mahasiswa tetap tidak boleh terlena karena yang penting adalah prosesnya.
Setiap bentuk tugas akhir itu akan tetap menjadi sarana pembuktian bahwa mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah, dan pastinya keabsahan maupun orisinalitasnya juga bisa dipertanggungjawabkan.
Harapannya, universitas juga hendaknya jangan semena-mena menerapkan kebijakan internal terkait bentuk tugas akhir sebagai syarat kelulusan. Bagaimanapun mekanisme tugas akhir yang akan ditetapkan, sebaiknya harus tetap dapat menjamin kualitas dan intelektualitas para lulusannya nanti.
Cherio!