Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

5 Faedah Menyusun Skripsi: Yakin Mahasiswa Tidak Butuh?

5 September 2023   14:35 Diperbarui: 5 September 2023   17:52 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Graduation (Sumber ilustrasi: Vasily Koloda via unsplash.com)

2. Melatih keterampilan menulis ilmiah yang baik dan benar

Dulu saat menyusun skripsi, saya pernah kesal kepada dosen pembimbing saya. Beliau hanya mengoreksi kata-kata saya yang typo atau yang kalimatnya tidak efektif.

Menurut saya saat itu, koreksinya terlalu receh. Ekspektasi saya adalah dosen pembimbing saya langsung mengoreksi hal-hal yang fundamental terkait teori maupun hasil analisis saya.

Tahu jawaban beliau waktu saya mempertanyakan hal itu? "Tulisan kamu saja masih banyak yang typo begitu, apalagi isinya. Betulkan dulu sana. " Syedih...

Nah, skripsi melatih keterampilan kita untuk menulis dengan baik dan benar, terutama jika tulisan tersebut berupa tulisan ilmiah.

Memang sih, menulis ilmiah belum tentu selalu digunakan di masa depan. Tapi paling tidak di dunia kerja, kita pasti akan berkomunikasi melalui tulisan, entah itu jurnal, makalah, email, atau Power Point. 

Minimal sudah seharusnya kita tahu kapan menggunakan diksi dan tanda baca yang tepat. Itulah mengapa kadang saya suka gemas kepada mereka yang sering typo saat menulis. Apalagi jika mengabaikan kaidah berbahasa Indonesia yang baik dan benar, terutama ketika konteksnya formal.

3. Melatih mahasiswa mempertanggungjawabkan isi tulisan

Plagiarisme adalah dosa terbesar dalam penyusunan karya tulis ilmiah, termasuk skripsi. Nah, saat menulis skripsi, kita diwajibkan mencantumkan sumber/referensi yang valid. Bahkan website-website tertentu tidak diperbolehkan dijadikan sumber rujukan tulisan ilmiah. Tak hanya itu, kini sudah banyak aplikasi/software yang bisa digunakan untuk mendeteksi indikasi plagiarisme dalam tulisan.

Skripsi mengajarkan kita untuk mempertanggungjawabkan keabsahan isi tulisan kita maupun teori-teori yang kita kutip.

4. Memperluas kosakata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun