2. Bentuk Sediaan
Berkaitan dengan efek farmakologinya, bentuk sediaan Obat dan Obat Tradisional lebih bervariatif dibandingkan Obat Kuasi.
Contoh sediaan Obat misalnya aerosol, gas, spray, inhaler, salep, gel, krim, tablet, kapsul, pil, ovula, sirup, eliksir, suspensi, cairan obat luar, tetes mata / telinga, injeksi, dan lain sebagainya.
Sedangkan contoh sediaan Obat Tradisional misalnya serbuk, granul, serbuk efervesen, pil, kapsul, kapsul lunak, tablet, tablet efervesen, tablet hisap, pastiles, film strip, sirup, cairan obat luar, losio, parem cair, salep, krim, gel, plester, supositoria wasir, dan rajangan obat luar.
Nah, karena khasiat Obat Kuasi bersifat non-sistemik atau lokal, maka bentuk sediaan Obat Kuasi lebih terbatas. Misalnya serbuk obat luar, setengah padat (balsam/krim/gel untuk nyeri otot atau pegal linu), cairan obat luar (minyak urut, parem kocok, minyak angin, dan lainnya), aerosol obat luar, plester (koyo), atau supositoria untuk wasir. Tapi ada juga yang berupa sediaan oral, misalnya cairan obat dalam (dengan ketentuan khusus), tablet hisap, atau film strip.
Oh ya perlu diingat, baik Obat Tradisional maupun Obat Kuasi, keduanya tidak boleh dalam bentuk sediaan injeksi (suntikan), atau inhalasi, atau obat tetes (mata dan telinga).
3. Klaim Manfaat
Seperti yang sudah disinggung di atas, Obat memiliki efek farmakologi sistemik (menyeluruh) dan ditujukan untuk pengobatan penyakit ringan maupun berat, sedangkan Obat Tradisional memiliki khasiat untuk pengobatan penyakit tertentu atau terbatas untuk memelihara kesehatan tubuh.
Sementara itu Obat Kuasi hanya digunakan untuk mengatasi keluhan-keluhan ringan. Seperti nyeri otot, pegal linu, penyegar mulut, melegakan tenggorokan, dan membantu melancarkan buang air besar.
4. Nomor Izin Edar (NIE)
Ini adalah cara yang paling mudah untuk mengidentifikasi apakah suatu produk obat tergolong Obat, Obat Tradisional atau Obat Kuasi. Setiap produk obat yang beredar di Indonesia wajib memperoleh Nomor Izin Edar dari BPOM, dan NIE ini wajib dicantumkan pada kemasan produk agar mudah diidentifikasi oleh konsumen.