Everyday Luxury adalah kelas brand mewah dengan harga kurang dari 100 USD atau setara Rp 1.5 juta, seperti parfum desainer, kopi Starbucks, bir/wine impor, dan lainnya. Barang-barang ini tersedia dimana-mana dan selalu mudah ditemukan. Macam gerai minuman hits yang konon selalu mengambil lapak kosong itu deh. Hihihi..
Affordable Luxury adalah kelas brand mewah dengan harga antara 100-300 USD atau setara Rp 4.6 juta, seperti Coach, Tiffany Silver, dan lainnya.
Untuk brand mewah kelas Accessible Core membanderol harga berkisar 300-1,500 USD, seperti Montblanc, Gucci, Louis Vuitton, Prada, Tissot, dan lainnya.
Sedangkan kelas Premium Core dibanderol berkisar 1,500-5,000 USD dimana beberapa brand yang termasuk didalamnya seperti Rolex, Berluti, Hermes, Cartier, Bulgari, Omega, Tag Heuer, dan lainnya.
Untuk kelas Superpremium dengan kisaran harga 5,000-50,000 USD ditempati merek-merek seperti Bottega Veneta, Patek Philippe, Harry Winston, Van Cleef & Arpels, Breguet, dan lainnya.
Lebih mewah lagi ada kelas Ultra High End dengan kisaran harga di atas 50,000 USD seperti brand perhiasan dari Leviev dan Graff.
Kalian menganggap kelas Ultra High End sebagai yang paling mahal? Jangan khawatir, di posisi puncak masih ada kelas Bespoke. Barang mewah yang termasuk dalam kelas Bespoke sudah tidak lagi dikategorikan berdasarkan harganya karena nilainya bisa sangat tinggi dan hanya dibuat apabila dipesan lebih dulu (by request).
Dikutip dari businessinsider.com, barang-barang Bespoke adalah segmen tanpa batas dimana semua impian (dan harga) yang paling gila bisa jadi kenyataan. Maka tak heran mereka yang membeli produk kategori Bespoke adalah golongan 'old money' atau bangsawan kaya raya selama beberapa generasi.
Berdasarkan hierarki ini, pembaca sekalian sudah tahu dong brand Charles and Keith yang sempat viral belakangan ada di kelas mana? Dan tentunya kopi syantiek yang sering kalian minum tiap minggu itu?
Baca juga: Seberapa Penting Barang Branded Untukmu?
Gengsi vs Investasi, Jangan Kesampingkan Empati